Pemberantasan korupsi bukan hanya tugas pemerintah atau lembaga tertentu.

9 Desember: Hari Antikorupsi Sedunia

(Bisik.id)

PINTOE.CO - Setiap tanggal 9 Desember, dunia memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (International Anti-Corruption Day). Hari ini dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Konvensi PBB Melawan Korupsi (UNCAC) yang diadopsi pada 31 Oktober 2003. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat global tentang dampak buruk korupsi.

Korupsi telah lama menjadi salah satu masalah global yang merusak berbagai aspek kehidupan. Tidak hanya menghambat pembangunan, korupsi juga memperdalam ketimpangan sosial, memperlemah supremasi hukum, serta mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan institusi.

Menurut laporan Transparency International, setiap tahun triliunan dolar hilang akibat korupsi, terutama di negara-negara berkembang. Dana yang seharusnya digunakan untuk membangun infrastruktur, pendidikan, atau kesehatan sering kali tersedot ke kantong pribadi atau kelompok tertentu.

Di Indonesia, korupsi merupakan tantangan yang serius. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai lembaga independen, telah menjadi garda terdepan dalam memberantas korupsi sejak didirikan pada 2003. Berbagai kasus besar, mulai dari korupsi pengadaan barang hingga suap pejabat publik, berhasil diungkap. Namun, tantangan tetap ada, termasuk dalam bentuk tekanan politik dan rendahnya budaya antikorupsi di tingkat lokal.

Peringatan Hari Antikorupsi di Indonesia sering kali ditandai dengan berbagai kegiatan, seperti seminar, diskusi, kampanye media sosial, hingga aksi simbolis seperti deklarasi antikorupsi oleh institusi pemerintahan dan swasta. Generasi muda juga diajak aktif berpartisipasi melalui lomba karya tulis, film pendek, atau poster bertema antikorupsi.

Pemberantasan korupsi bukan hanya tugas pemerintah atau lembaga tertentu. Setiap individu memiliki peran penting dalam menciptakan budaya antikorupsi. Hal ini bisa dimulai dari tindakan kecil seperti menolak memberi atau menerima suap, mendukung transparansi di lingkungan kerja, dan melaporkan praktik korupsi jika menemukannya.

Membangun kesadaran sejak dini juga menjadi kunci penting. Pendidikan karakter dan etika harus ditanamkan sejak bangku sekolah, sehingga generasi mendatang tumbuh dengan nilai-nilai kejujuran dan integritas.

Hari Antikorupsi Sedunia adalah pengingat bahwa perjuangan melawan korupsi membutuhkan komitmen bersama. Dengan teknologi yang semakin maju, transparansi dapat ditingkatkan melalui digitalisasi layanan publik dan pengawasan berbasis data. Selain itu, kolaborasi antarnegara harus diperkuat untuk menangani korupsi lintas batas yang semakin kompleks.

Dengan semangat solidaritas dan kerja sama, harapannya korupsi dapat ditekan, dan dunia menjadi tempat yang lebih adil serta sejahtera bagi semua.[]

 

Ediror: Bisma

Transparency International