Hari Televisi Sedunia: Sejarah dan Peran Penting Televisi dalam Kehidupan
Di Indonesia, televisi mulai hadir pada tahun 1962 dengan berdirinya TVRI (Televisi Republik Indonesia), yang menjadi stasiun televisi pertama di negara ini.
World Television Day (EuroKids)
PINTOE.CO - Hari Televisi Sedunia atau World Television Day diperingati setiap tanggal 21 November untuk mengakui dan merayakan peran penting yang dimainkan oleh televisi dalam kehidupan modern.
Televisi punta pengaruh besar media dalam membentuk opini publik, menyebarkan informasi, serta menyediakan hiburan bagi miliaran orang di seluruh dunia. Televisi telah menjadi jendela utama yang menghubungkan kita dengan dunia, menyajikan berbagai informasi yang memperkaya wawasan dan pemahaman kita tentang berbagai isu global.
Peringatan Hari Televisi Sedunia pertama kali dicetuskan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1996. Penetapan hari ini sebagai perayaan internasional tidak terlepas dari semakin pentingnya televisi sebagai alat komunikasi global yang menghubungkan masyarakat di berbagai belahan dunia.
Keputusan tersebut diambil setelah diselenggarakannya World Television Forum pada tanggal 21 November 1996, yang dihadiri oleh berbagai profesional media, pejabat pemerintah, serta pemimpin dunia.
Pada forum tersebut, berbagai pemimpin dunia dan praktisi media membahas bagaimana televisi telah memainkan peran kunci dalam menyebarkan informasi dan memperluas jangkauan komunikasi global.
Forum tersebut juga menyoroti peran televisi dalam memperkenalkan isu-isu penting seperti perdamaian, hak asasi manusia, serta pembangunan sosial dan ekonomi di seluruh dunia.
Dari sini, PBB kemudian menetapkan tanggal 21 November sebagai Hari Televisi Sedunia, dengan tujuan untuk memberikan penghargaan kepada televisi sebagai sarana informasi yang vital dan sekaligus untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya media dalam kehidupan sehari-hari.
Sejak pertama kali ditemukan pada awal abad ke-20, televisi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Konsep dasar televisi pertama kali dipresentasikan oleh Paul Nipkow, seorang ilmuwan asal Jerman, pada akhir abad ke-19. Namun, televisi yang kita kenal saat ini baru mulai berkembang setelah percobaan pertama oleh ilmuwan asal Skotlandia, John Logie Baird, yang berhasil mentransmisikan gambar bergerak pertama kali pada tahun 1924.
Pada tahun 1930-an, siaran televisi mulai diperkenalkan di Eropa dan Amerika Serikat, dengan BBC di Inggris menjadi penyiar televisi pertama yang melakukan siaran reguler pada tahun 1936.
Di Indonesia, televisi mulai hadir pada tahun 1962 dengan berdirinya TVRI (Televisi Republik Indonesia), yang menjadi stasiun televisi pertama di negara ini.
Dalam beberapa dekade terakhir, televisi mengalami perubahan besar, dari teknologi analog ke digital, dengan hadirnya layar datar, resolusi tinggi (HD), dan teknologi televisi pintar (smart TV).
Televisi kini tidak hanya sebagai sarana hiburan, tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk mengakses internet, aplikasi, dan berbagai platform streaming seperti Netflix, YouTube, dan lainnya. Dengan begitu, televisi telah berkembang menjadi media yang lebih interaktif dan terhubung dengan dunia digital yang lebih luas.
Televisi memegang peran yang sangat penting dalam masyarakat. Sebagai alat komunikasi massa, televisi mampu menyampaikan informasi kepada jutaan orang dalam waktu yang bersamaan.
Dalam dunia yang semakin terhubung ini, televisi memberikan akses kepada pemirsa untuk mengikuti berita, peristiwa terkini, dokumenter, dan berbagai program lainnya yang memperkaya pengetahuan.
Tidak hanya sebagai sumber informasi, televisi juga berperan sebagai media hiburan yang mengisi waktu luang orang-orang dengan berbagai program menarik seperti drama, komedi, olahraga, dan acara musik.
Selain itu, televisi memiliki dampak besar dalam membentuk budaya dan opini publik. Melalui iklan, berita, dan tayangan hiburan, televisi mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap isu-isu sosial, politik, dan budaya.
Di banyak negara, televisi juga berperan dalam pendidikan, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh fasilitas pendidikan formal. Berbagai program edukasi dan dokumenter yang disiarkan melalui televisi dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tambahan kepada pemirsa di seluruh dunia. Program-program semacam ini dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang berbagai masalah sosial, lingkungan, serta isu-isu global lainnya.
Meskipun televisi masih sangat populer, tantangan besar kini datang dari perkembangan teknologi dan media digital. Platform streaming seperti Netflix, YouTube, dan layanan serupa menawarkan pilihan tayangan yang lebih fleksibel dan dapat diakses kapan saja, membuat audiens televisi tradisional semakin terpecah.
Penonton kini dapat memilih apa yang mereka tonton, kapan mereka tonton, dan di perangkat apa mereka tonton, sebuah kenyataan yang menantang model siaran televisi konvensional.
Namun demikian, televisi masih memiliki tempat yang sangat penting dalam dunia komunikasi massa. Televisi tetap menjadi media yang terpercaya untuk berita-berita besar dan siaran langsung peristiwa-peristiwa penting, seperti pemilu, acara olahraga besar, dan bencana alam. Program-program televisi juga tetap menjadi sumber hiburan yang penting bagi banyak orang, terutama dalam format siaran langsung dan acara yang melibatkan audiens.
Dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, televisi akan terus beradaptasi dan memainkan peran penting dalam kehidupan manusia, baik sebagai media informasi maupun sebagai alat untuk memperkaya kehidupan sosial dan budaya di seluruh dunia.[]
Editor: Bisma