16 November: Hari Toleransi Sedunia
Toleransi bukan berarti menyetujui segala sesuatu, tetapi saling menghormati hak orang lain untuk memiliki pendapat dan keyakinan yang berbeda.
Ilustrasi (NU Online Jatim)
PINTOE.CO - Hari Toleransi Sedunia diperingati setiap tanggal 16 November. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya hidup berdampingan secara harmonis di tengah keberagaman.
Dalam dunia yang semakin terhubung, tantangan terhadap toleransi seringkali muncul, mulai dari konflik antarkelompok, diskriminasi, hingga intoleransi terhadap perbedaan agama, ras, dan budaya.
Oleh karena itu, Hari Toleransi Sedunia menjadi momen penting untuk merenungkan nilai-nilai toleransi yang harus dijaga demi terciptanya perdamaian.
Hari Toleransi Sedunia pertama kali diproklamirkan oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada tahun 1995. Peringatan ini bertepatan dengan berakhirnya Dekade Toleransi yang dimulai pada tahun 1995 dan berakhir pada 2004.
Dekade tersebut bertujuan untuk mempromosikan dialog antarbudaya dan mendorong pengembangan sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan. Pada saat itu, dunia tengah menghadapi banyak tantangan terkait konflik agama, etnis, dan budaya yang memperburuk hubungan antarbangsa.
Pendirian Hari Toleransi Sedunia diinisiasi setelah adanya Deklarasi Prinsip-Prinsip Toleransi yang dikeluarkan oleh UNESCO pada tahun 1995. Deklarasi ini menyatakan bahwa toleransi adalah sikap saling menghormati terhadap perbedaan yang ada di antara individu dan kelompok. Peringatan tahunan ini bertujuan untuk meningkatkan pendidikan tentang toleransi dan mengajak semua orang untuk lebih menghargai keberagaman yang ada di dunia.
Makna utama dari peringatan Hari Toleransi Sedunia adalah untuk mengingatkan semua orang akan pentingnya menghargai perbedaan, baik itu dalam aspek agama, budaya, bahasa, maupun pandangan hidup.
Toleransi bukan berarti menyetujui segala sesuatu, tetapi saling menghormati hak orang lain untuk memiliki pendapat dan keyakinan yang berbeda. Oleh karena itu, toleransi menjadi landasan utama untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan damai.
Selain itu, Hari Toleransi Sedunia juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya intoleransi yang dapat merusak hubungan antar individu dan bangsa. Intoleransi sering kali berujung pada diskriminasi, kekerasan, bahkan perang. Oleh karena itu, dengan memperingati hari ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kerukunan antar umat manusia.
Salah satu tokoh dunia yang sangat berperan dalam mempromosikan toleransi adalah Mahatma Gandhi, pemimpin perjuangan kemerdekaan India yang terkenal dengan prinsip satyagraha-nya atau perjuangan tanpa kekerasan. Gandhi selalu mengedepankan sikap saling menghormati antaragama dan mendukung perdamaian di tengah-tengah keragaman budaya yang ada di India.
Selain Gandhi, Nelson Mandela, mantan Presiden Afrika Selatan, juga menjadi simbol penting dalam gerakan toleransi. Setelah keluar dari penjara, Mandela bekerja keras untuk mengakhiri diskriminasi rasial dan membangun bangsa yang adil dan setara, tanpa membedakan warna kulit. Melalui prinsip rekonsiliasi, Mandela berhasil membangun toleransi di negara yang pernah terpecah oleh kebijakan apartheid.
Kofi Annan, mantan Sekretaris Jenderal PBB, juga dikenal sebagai tokoh yang memperjuangkan perdamaian dan toleransi global. Annan mengajak dunia untuk saling menghormati keberagaman budaya dan agama dalam rangka menciptakan dunia yang lebih damai dan stabil.
Walaupun Hari Toleransi Sedunia telah diperingati setiap tahun, tantangan toleransi di dunia nyata masih sangat besar. Ketegangan agama, etnis, dan rasial masih sering terjadi di berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, peringatan ini bukan hanya sekadar simbol, tetapi harus diiringi dengan aksi nyata dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan dunia yang lebih toleran.
Penting untuk terus mendidik generasi muda agar tumbuh dengan sikap saling menghormati dan menghindari prasangka terhadap perbedaan. Peringatan Hari Toleransi Sedunia menjadi pengingat bahwa dunia yang damai hanya dapat terwujud jika semua orang bersedia menghargai perbedaan dan hidup berdampingan secara harmonis.
Hari Toleransi Sedunia adalah momentum untuk merayakan keberagaman dan menghormati perbedaan. Dengan mendalami sejarah, tokoh-tokoh yang memperjuangkan toleransi, serta tantangan yang ada, kita dapat memahami betapa pentingnya menjaga sikap saling menghargai dalam membangun dunia yang lebih baik. Sebagai individu, mari kita berkomitmen untuk mempraktikkan toleransi dalam kehidupan sehari-hari, demi terciptanya perdamaian global yang lebih abadi.
Editor: Bisma