Panwaslih Aceh Kembalikan Laporan Dugaan Pelanggaran Kampanye Syech Fadhil
Panwaslih Aceh telah melakukan kajian terhadap laporan tersebut dan menemukan ada unsur materiel yang belum dilengkapi oleh para pelapor.

Syech Fadhil
PINTOE.CO - Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Provinsi Aceh mengembalikan laporan dugaan pelanggaran kempanye yang dilakukan oleh calon Wakil Gubernur Aceh Fadhil Rahmi atau Syech Fadhil.
“Kami kembalikan ke pelapor, karena belum memenuhi unsur materiel laporan,” kata Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Panwaslih Aceh Muhammad AH, Senin, 14 Oktober 2024.
Muhammad mengatakan, Panwaslih Aceh telah melakukan kajian terhadap laporan tersebut dan menemukan ada unsur materiel yang belum dilengkapi oleh para pelapor.
“Selanjutnya pelapor melengkapinya dalam dua hari sejak kami beritahu,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (F-MGMP) Bahasa Arab Aceh, Tanzil Asri menegaskan bahwa kehadiran Syekh Fadhil Rahmi dalam acara pembukaan Olimpiade Bahasa Arab (OBA) ke-7 tingkat Provinsi Aceh pada 5 Oktober 2024 sama sekali tidak berhubungan dengan kegiatan politik pilkada.
Acara yang diselenggarakan di Aula MAN 1 Banda Aceh tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Aceh Marthunis serta perwakilan dari Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Aceh dan sponsor acara.
“Kami mengundang Syech Fadhil Rahmi sebagai tamu kehormatan karena beliau merupakan lulusan Mesir dan dapat memberikan motivasi kepada para peserta. Acara ini murni ajang perlombaan Bahasa Arab, tanpa unsur kampanye politik,” ujar Tanzil Asri.
OBA-7 ini diikuti oleh siswa-siswi yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Aceh, Kemenag, dan pemerintah kabupaten/kota, mulai jenjang SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/SMK/MA. Para peserta yang hadir telah melalui seleksi ketat di tingkat kabupaten dan kota pada Agustus lalu.
Tanzil menambahkan bahwa setiap tamu yang hadir, termasuk Syekh Fadhil hanya diberikan waktu sekitar 5-7 menit untuk memberikan motivasi.
“Kehadiran Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Pak Marthunis karena kegiatan ini juga melibatkan siswa dan siswi SMA dan SMK di Aceh. Jadi, tidak ada kepentingan lain selain memberikan motivasi kepada para peserta,” katanya.
Begitupun Fadhil Rahmi, dalam pidato yang disampaikannya, menurut Tanzil tidak ada sedikit pun menyinggung soal politik. Fadhil hanya menyampaikan tentang pentingnya mempelajari bahasa Arab, khususnya di Aceh yang dikenal dengan Serambi Mekkah.
“Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur'an dan banyak kemiripannya dengan bahasa Aceh. Contohnya, kata 'sikkin' dalam bahasa Aceh juga berarti pisau, sama seperti dalam bahasa Arab.” Demikian kutipan pidato Syech Fadhil yang disambut tepuk tangan meriah dari peserta.
Kehadiran Syech Fadhil murni untuk memberikan inspirasi dan semangat kepada siswa tanpa ada agenda tersembunyi.
“Kami bertanggung jawab atas semua tamu yang diundang. Kehadiran Syekh Fadhil Rahmi hanya untuk memotivasi siswa belajar Bahasa Arab agar dapat melanjutkan belajar ke Mesir,” tutup Tanzil.