Bustami menerangkan bahwa dalam sistem politik multipartai seperti di Indonesia, kekuatan koalisi sangat penting. 

Bustami Ungkap Dua Tantangan Besar Selama Proses Pilkada 2024

Bustami Hamzah ketika meresmikan posko tim pemenangan | Fauzan/Pintoe.co

PINTOE.CO -  Calon Gubernur Aceh nomor urut 1, Bustami Hamzah, mengungkapkan bahwa dia dan tim pemenangannya menghadapi dua tantangan besar selama proses menuju Pilkada Aceh 2024. Namun, semua masalah tersebut berhasil dilewati dengan baik.

"Alhamdulillah, dua cobaan berat berhasil kita lalui bersama,” kata Bustami saat peresmian posko tim pemenangan pada Selasa, 1 Oktober 2024. 

Bustami menjelaskan, cobaan pertama datang dengan berpulangnya Tengku Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop pada 7 September 2024 lalu. Bustami mengatakan, kepergian Tu Sop memberikan tantangan besar bagi partai koalisi untuk mencari pengganti yang sepadan dalam waktu yang sangat terbatas. 

"Namun, atas rahmat Allah. Rasa syukurnya atas terpilihnya Syekh Fadhil Rahmi sebagai pengganti almarhum Tu Sop," ujarnya.

Tantangan kedua, kata Bustami, adalah keputusan KIP Aceh  pada 21 September 2024 yang menyatakan bahwa pasangan Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi tidak memenuhi syarat. 

Bustami menjelaskan, keputusan tersebut sempat mengguncang internal koalisi. Namun berkat kerja keras dan upaya bersama, akhirnya keputusan tersebut dianulir oleh surat dari KPU pusat, yang memungkinkan Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi tetap maju dalam kontestasi Pilgub 2024.

"Dari peristiwa ini, saya melihat betapa pentingnya solidaritas koalisi partai pendukung dan pengusung. Persahabatan, kekeluargaan, dan semangat juang adalah kunci untuk mencapai kemenangan," ujarnya.

Bustami menerangkan bahwa dalam sistem politik multipartai seperti di Indonesia, kekuatan koalisi sangat penting. 

"Tidak ada partai yang bisa berjalan sendiri tanpa berkoalisi, mengingat dinamika politik yang tidak mengenal istilah oposisi secara mutlak di negeri ini," pungkasnya.[]

tantangan pilkada bustami hamzah