Jika Terpilih, Bustami-Fadhil Rahmi Janji Lanjutkan Program JKA
Selain kesehatan, pasangan Bustami-Fadhil Rahmi juga menghadirkan program pendidikan unggul Aceh, yakni menuju generasi berkualitas dan berprestasi.
Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi
PINTOE.CO – Pasangan nomor urut 1, Bustami Hamzah dan Muhammad Fadhil Rahmi berjanji akan melanjutkan program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Aceh periode 2025-2030.
Menurut Bustami, Aceh sedang berusaha keras untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui berbagai program unggulan yang terfokus pada aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan.
“Melanjutkan program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA), dan peningkatan akses layanan kesehatan yang berkualitas tanpa biaya,” ucap Bustami, Rabu, 25 September 2024.
Bustami menyebut, dalam hal kesehatan pihaknya juga akan meningkatkan pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi (IT) untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam sistem kesehatan di Aceh.
“Menjamin kualitas pelayanan kesehatan di setiap tingkat fasilitas Kesehatan, dari Puskemas hingga RSUD, peningkatan fasilitas kesehatan modern untuk wilayah, dan penyelesaian pembangunan RS Regional di Aceh,” tuturnya.
Selain kesehatan, pasangan Bustami-Fadhil Rahmi juga menghadirkan program pendidikan unggul Aceh, yakni menuju generasi berkualitas dan berprestasi.
Bustami menyampaikan, bahwa Pendidikan di Aceh memasuki era transformasi program unggulan yang dirancang untuk meningkat kualitas sumber daya manusia.
“Hal ini kita lakukan melalui pemberian beasiswa bagi penghafal Al-Quran, menyediakan beasiswa bagi santri dayah untuk melanjutkan pendidikan ke Timur
Tengah,” kata dia.
Selain itu, ada pula program penguatan pendidikan teknis dan keterampilan, literasi untuk masyarakat kurang mampu di daerah terpencil, meningkatkan kegiatan olahraga dan prestasi di sekolah serta dayah.
“Meningkatkan berbagai kegiatan ekstra kurikuler dan kompetisi, membentuk pusat informasi beasiswa bagi masyarakat Aceh, menjalin kerjasama dengan kampus-kampus luar negeri mencakup program pertukaran pelajar, penelitian bersama, dan pengembangan kurikulum yang relevan,” ujar Bustami.[]