Dua Lukisan Raden Saleh Terjual Puluhan Miliar dalam Lelang di Singapura
Kedua lukisan ini adalah koleksi kolektor pribadi yang tersembunyi dari publik selama satu abad silam.

Salah satu lukisan langka Raden Saleh berjudul Lanskap Jawa: Pemandangan Merbabu dan Merapi terjual dengan harga Rp24,4 miliar di rumah lelang Sotheby's Singapore I Foto: Dok. Sotheby's Singapore
PINTOE.CO - Dua lukisan langka Raden Saleh yang belum pernah dipamerkan, terjual setelah dilelang di rumah lelang Sotheby's Singapore pada akhir pekan lalu. Lelang itu juga bertepatan dengan Singapore Art Week 2025 mulai 17-26 Januari 2025.
Lukisan pertama berjudul Lanskap Jawa: Pemandangan Merbabu dan Merapi. Lukisan ini berhasil terjual dengan harga Rp24,4 miliar dari taksiran mulai Rp11 miliar sampai Rp26 miliar. Lukisan ini dibuat Raden Saleh pada 1862 dan dilukis di atas kanvas berukuran 77 x 102 cm.
Lukisan lain yang terjual, yakni Lanskap Jawa: Pemandangan Talagabodas. Karya ini bahkan terjual dengan harga dua kali lipat lebih tinggi dari taksiran awal yang berkisar Rp1,5 miliar hingga Rp3,3 miliar.
Lukisan cat minyak di atas kanvas berukuran 35,8 x 61 cm itu terjual dengan harga Rp7,7 miliar setelah melewati 10 menit perang penawaran.Lukisan ini menampilkan pemandangan Talagabodas pada abad ke-19.
kedua lukisan ini adalah koleksi kolektor pribadi yang tersembunyi dari publik selama satu abad silam. Karya-karyanya baru diperkenalkan ke pasar seni yang berasal dari abad ke-19.
"Berada dalam koleksi pribadi yang sama dan tersembunyi dari publik selama satu abad silam, kedua lukisan ini menggambarkan lanskap-lanskap tanah Jawa, tempat lahir Raden Saleh yang menjadi sumber inspirasi tak berkesudahan untuknya setelah ia kembali dari Eropa," tulis rumah lelang Sotheby's Singapore dalam keterangannya seperti diberitakan detikpop.
Saleh Sjarif Boestaman alias Raden Saleh adalah pelukis legendaris yang dikenal sebagai Bapak Seni Rupa Modern Indonesia. Dia menjadi pionir seni modern Indonesia lewat lukisan yang memadukan romantisme khas Eropa dengan elemen Jawa.
Raden Saleh menjadi salah satu seniman pertama Asia yang mendapat kesempatan belajar secara profesional di Eropa. Dia dikenal sebagai pelukis Istana dan lembaga kerajaan-kerajaan Eropa. Dia menghabiskan beberapa tahun di Eropa pada 1820-an untuk belajar seni lukis.
Masa belajar di Eropa itu dihabiskan Raden Saleh dengan menimba ilmu di Belanda, Jerman, Prancis, Austria hingga Italia. Raden Saleh juga sempat menjadi pelukis istana kerajaan Belanda pada 1844.
Pengembaraan Raden Saleh di Eropa berakhir pada 1851 ketika dia pulang ke Hindia Belanda bersama istrinya. Dia kemudian melanjutkan kiprahnya sebagai pelukis setibanya di Indonesia.
Lukisan Raden Salah banyak dipengaruhi karya-karya Delacroix, terutama selama dirinya tinggal dan berkarya di Prancis.
Lukisan-lukisan lanskapnya melambangkan Romantisisme Eropa dan sering menggambarkan keagungan serta misteri alam, menekankan kekuatan sublim alam untuk membangkitkan respons emosional yang mendalam pada pencinta seni.
Raden Saleh juga dikenal dengan beberapa lukisan bersejarahnya, mulai dari Penangkapan Pangeran Diponegoro, Pemandangan Jawa, dengan Harimau yang mendengarkan Suara Pengembara, Enam Pengendara Kuda Mengejar Rusa, Perburuan Rusa, dan Sebuah Banjir di Jawa.
Selama 30 terakhir, sekitar 10 lukisan mendiang Raden Saleh telah dilelang. Lukisannya juga menjadi bagian dari koleksi museum dan lembaga yang bergengsi, termasuk National Gallery Singapore dan Rijksmuseum di Amsterdam.[]
Editor Lia Dali