Ini 6 Program Prioritas Mendikdasmen
Penguatan guru dan pemberian makan siang gratis. Program ini mencakup pelatihan bagi guru bimbingan konseling, pengangkatan guru baru, serta pemberian makan siang bergizi bagi siswa.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti
PINTOE.CO - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti memaparkan enam program prioritas dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI di Jakarta pada Rabu, 6 November 2024.
Rapat juga dihadiri oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Menteri Kebudayaan (Menbud), serta para Wakil Menteri dari masing-masing kementerian.
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Mu'ti menyampaikan bahwa visi besar kementeriannya adalah memastikan pendidikan yang berkualitas untuk semua, sesuai dengan amanat UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Program pertama yang disampaikan adalah penguatan guru dan pemberian makan siang gratis. Program ini mencakup pelatihan bagi guru bimbingan konseling, pengangkatan guru baru, serta pemberian makan siang bergizi bagi siswa.
Selanjutnya, Mendikdasmen juga menekankan pentingnya program wajib belajar 13 tahun yang mencakup pendidikan jarak jauh, rumah belajar, serta PAUD. Program ini juga melibatkan relawan untuk membantu dalam proses pengajaran di berbagai daerah.
Selain itu, peningkatan kesejahteraan guru menjadi prioritas utama. Kementerian berencana untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan guru minimal hingga Diploma IV atau Strata Satu (D-IV/S-1) dan menyediakan pelatihan kompetensi serta sertifikasi bagi guru.
Mendikdasmen juga menekankan pentingnya penguatan pendidikan matematika, literasi, sains, dan teknologi sejak usia dini. Hal ini termasuk mendirikan sekolah-sekolah unggul serta memperkuat pendidikan vokasi dan pelatihan kejuruan untuk siswa.
Program lainnya adalah perbaikan sarana dan prasarana sekolah yang mencakup renovasi gedung sekolah yang rusak dan tidak layak pakai. Kementerian berupaya untuk memastikan setiap sekolah memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung proses belajar mengajar.
Terakhir, Abdul Mu'ti memaparkan program pengembangan bahasa dan sastra. Program ini meliputi penguatan bahasa Indonesia, pelindungan bahasa daerah, serta penginternasionalan bahasa Indonesia.
Mendikdasmen juga mengajak seluruh masyarakat untuk lebih bangga menggunakan bahasa Indonesia, terutama setelah gerakan "Bangga, Mahir, dan Maju dengan Bahasa Indonesia" dicanangkan dalam peringatan Sumpah Pemuda.
Dalam pembukaan rapat kerja, Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyoroti masih banyaknya tantangan dalam dunia pendidikan, meskipun ada peningkatan anggaran sejak tahun 2019.
Ia menekankan bahwa masih banyak daerah yang belum mampu mengalokasikan 20 persen APBD untuk pendidikan, sesuai dengan amanat konstitusi. Hetifah juga menegaskan bahwa Komisi X siap bekerja sama dalam mendukung berbagai program kerja kementerian melalui fungsi anggaran, legislasi, dan pengawasan.
Anggota Komisi X, Sofyan Tan, dari daerah pemilihan Sumatra Utara I, menyampaikan apresiasinya terhadap Program Indonesia Pintar (PIP) yang telah berjalan selama satu dekade.
Sofyan juga mengusulkan agar satuan biaya PIP untuk jenjang SMP dan SMA ditingkatkan, mengingat jumlah bantuan yang ada saat ini dinilai masih belum memadai.