DPRA Desak Pemerintah Aceh Tangani Musibah Banjir Musiman di Aceh Selatan
Pemerintah Aceh diminta membangun kanal yang pernah diusulkan Pemkab Aceh Selatan sebagai solusi jangka panjang mengatasi musibah banjir rutin.
Banjir bandang di Aceh Selatan tahun 2023. Tahun ini, Aceh Selatan kembali dilanda banjir (Antara)
PINTOE.CO - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Teuku Heri Suhadi atau Abu Heri, meminta Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat serius menangani musibah banjir musiman yang melanda wilayah Aceh Selatan dan sekitarnya.
"Aceh Selatan tepatnya di Kecamatan Trumon, Trumon Tengah, Trumon Timur, dan sekitarnya merupakan kawasan yang paling sering dilanda banjir. Setiap tahun banjir selalu merendam permukiman warga," kata Abu Heri, Rabu, 15 Oktober 2024.
Menurut Abu Heri, banjir luapan sungai Lae Soeraya tersebut sudah berdampak besar bagi masyarakat sekitar yakni, Aceh Selatan, Aceh Singkil dan kota Subulussalam. Oleh karena itu, dia meminta pemerintah agar serius menangani masalah banjir yang terjadi di tiga kabupaten kota tersebut.
Abu Heri menjelaskan, banjir yang melanda Trumon membuat masyarakat sekitar cemas dengan kondisi yang dihadapi saat ini. Banyak harta benda masyarakat rusak akibat banjir.
"Masyarakat tidak hanya dirugikan secara finansial yang bersifat materi, namun untuk kesehatan dan mental juga berdampak," ujarnya.
Sementara itu, untuk akses transportasi dilintasan Aceh menuju Sumatera Utara hingga hari ini masih lumpuh total akibat banjir tersebut.
"Sudah tiga hari akses transportasi lumpuh, musibah yang melanda Aceh Selatan ini harus menjadi prioritas bagi Pemerintah Aceh dan Pusat," kata Anggota DPRA itu.
Abu Heri menyampaikan, solusi konkret untuk banjir ialah pemerintah harus mewujudkan pembangun kanal yang pernah diusulkan Pemkab Aceh Selatan beberapa waktu yang lalu agar penanganan jangka panjang bisa teratasi.
"Persoalan ini harus menjadi Prioritas Pemerintah Aceh. Kita minta Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat mengalokasikan anggaran untuk penanganan banjir Trumon ini pada APBA atau APBN," ucapnya.
Abu Heri menambahkan, akses jalan nasional harus di tinggikan atau pemerintah bisa membuat jembatan fly over atau jalan layang mengingat setiap tahunnya terjadi banjir.
"Dengan adanya jembatan fly over, bisa memudahkan masyarakat atau lalu lintas Tapaktuan-Medan menjadi normal, meskipun sedang banjir," pungkasnya.[]