Geopark Batur Kembali Divalidasi UNESCO
Bertujuan untuk melakukan revalidasi Geopark Batur dan sekaligus memasukkan Kawasan Batur sebagai Global Geopark, tim Asesor UNESCO telah tiba di Bali dan bertemu dengan Gubernur Wayan Koster di Jayasabha, Denpasar, pada akir pekan lalu.
Ilustrasi Geopark Batur
NEWSTALK.ID - Bertujuan untuk melakukan revalidasi Geopark Batur dan sekaligus memasukkan Kawasan Batur sebagai Global Geopark, tim Asesor UNESCO telah tiba di Bali dan bertemu dengan Gubernur Wayan Koster di Jayasabha, Denpasar, pada akir pekan lalu.
Gubernur Wayan Koster dalam keterangan resminya pada Minggu (17/7/2022) mengatakan kehadiran Tim Asesor UNESCO Global Geopark untuk memvalidasi kembali keberadaan Global Geopark di Batur merupakan suatu kunjungan yang sangat penting.
"Kehadiran Tim Asesor UNESCO Global Geopark sangat berarti bagi kami Provinsi Bali, karena revalidasi Geopark Batur sangat sesuai dengan visi pembangunan daerah Bali," kata Gubernur Koster.
Hasil penilaian UNESCO ini pun diharapkan Gubernur Koster semakin memperkuat upaya pemerintah dalam menjaga Kawasan Batur menjadi warisan budaya yang monumental dan bersejarah dari generasi ke generasi. Ia pun berkomitmen penuh untuk melaksanakan arahan kebijakan UNESCO untuk menjaga kawasan Geopark Batur dengan baik.
Gubernur Koster pun menugaskan Bupati Bangli untuk merancang masterplan Geopark Batur dan dilakukan dengan hati-hati dan mengedepankan konsep konservasi Gunung Batur, Danau Batur, desa adat, tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal serta konservasi mengenai tata cara hidup masyarakat yang ada di sana.
Upaya ini dikaitkan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang bermakna menjaga kesucian dan keharmonian alam Bali beserta isinya. Yaitu agar dalam menjalani kehidupan masyarakat Pulau Dewata agar harmonis dengan alam, manusia, dan kebudayaannya.
Untuk Kawasan Batur, Koster menuturkan bahwa daerah ini tergolong unik, karena lokasinya berdampingan dengan Gunung Batur, Danau Batur dan Desa Adat yang kaya akan keunikan serta keunggulan adat istiadat, tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal turun temurun.
"Alam manusia dan kebudayaan Bali khususnya di Batur betul-betul sesuatu yang unik, tumbuh dan hadir di sana berkat sang pencipta sebagai suatu kawasan yang luar biasa dan tidak bisa dibuat lagi,” kata Koster di hadapan Asesor UNESCO Global Geopark Nicholas Talbot Powe.
Maka dari itu Gubernur Koster berkomitmen untuk memelihara kawasan ini, mengingat belakangan kondisi di sekitar Batur mulai tercemar dengan adanya polusi dan aktivitas pelanggaran dari pengunjung maupun manusia yang memanfaatkan lokasi sekitar.
"Ini harus kami tata dan berlakukan kebijakan untuk memproteksi kembali kelestarian Danau Batur secara ketat dan konsisten. Termasuk juga Gunung Batur harus dijaga, karena sekarang banyak yang mendaki dengan bebas dan telah ada beberapa kejadian yang mengalami kecelakaan, sampai ada yang meninggal," pungkas Gubernur asal Buleleng itu.