Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali berbicara tentang pentingnya Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) kepada mahasiswa pada acara Kuliah Umum di Fakultas Hukum Universitas Hasanudin (FH UNHAS) Makassar, Selasa (23/

Beri Kuliah Umum di FH UNHAS, Menpora Amali Sampaikan Pentingnya DBON untuk Masyarakat dan Prestasi Olahraga Nasional

Menpora Amali

NEWSTALK.ID - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali berbicara tentang pentingnya Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) kepada mahasiswa pada acara Kuliah Umum di Fakultas Hukum Universitas Hasanudin (FH UNHAS) Makassar, Selasa (23/8/2022) di Baruga Prof. DR. H Baharuddin Lopa, SH,  FH, UNHAS. 

Mengawal kuliah umum tersebut, Menpora Amali yang juga didampingi Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Jamaluddin Jompa menjelaskan, berdasarkan hasil pemetaan ditemukan ada 13 hal permasalahan utama pada prestasi olahraga nasional. 

Antara lain, partisipasi dan kebugaran jasmani masyarakat berolahraga masih rendah, prasarana dan sarana olahraga masih terbatas dan belum memenuhi standar, sistem pembinaan olahraga prestasi belum dikembangkan dan dilakukan secara sistematis, terencana, berjenjang dan berkelanjutan. 

Kemudian, manajemen kompetisi belum berjenjang, rutin, berkelanjutan dan tidak sesuai dengan kelompok usia serta karakteristik cabang olahraga. Tenaga keolahragaan belum memenuhi secara kuantitas dan kualitas (lisensi Federasi Internasional).

Menpora menuturkan ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam memajukan olahraga nasional. Pertama tingkatkan budaya olahraga di masyarakat, sebab talenta, bibit-bibit muda dari masyarakat. "Mari kita tingkatkan olahraga di kalangan masyarakat, karena banyak talenta-talenta, bibit-bibit muda yang sehat. Dan itu semua tercantum dalam DBON," ucapnya.

Disamping itu,  Menpora Amali juga mengatakan  bahwa tidak ada jalan pintas dalam meraih prestasi. Ia pun mengutip pernyataan seorang pakar dan guru besar Anders Ericsson yang menyebutkan dibutuhkan waktu minimum 10 tahun atau 10.000 jam latihan untuk mengantarkan atlet menuju podium internasional.

Oleh karena itu, pembinaan atlet jangka panjang merupakan kunci untuk meraih prestasi di tingkat dunia dan itu merupakan sebuah investasi. 

"Hanya ada dua peristiwa di mana lagu Indonesia Raya dan bendera Merah Putih dikibarkan yakni, ketika kunjungan Presiden atau kepala negara ke luar negeri dan yang kedua ketika atlet kita mendapatkan prestasi medali emas. Jadi olahraga ini merupakan upaya kita untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa,” ucapnya. 

Acara tersebut juga dihadiri Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Prof Faisal Abdullah, dan Pj. Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer.

unhas dbon menporaamali