Pemerintah Sediakan Subsidi bagi Warga yang Ingin Ubah Sepeda Motornya Jadi Sepeda Motor Listrik
Konversi sepeda motor konvensional ke sepeda motor listrik memerlukan biaya Rp15 juta, tetapi berkat ada subsidi dari pemerintah warga cukup membayar Rp7 juta.
Sepeda motor listrik | Foto: Berita Satu
PINTOE.CO - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik dengan memberikan subsidi konversi.
Salah satu daerah yang sudah diintervensi dengan program ini adalah Jawa Tengah. Di provinsi ini, pemerintah mengumumkan bahwa warga yang ingin mengubah motor konvensional ke motor listrik bisa dilakukan dengan mudah.
Koordinator Humas dan Layanan Informasi Publik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Pandu Satria mengatakan, biaya yang dikeluarkan untuk konversi tergolong murah. Pasalnya ada subsidi dari pemerintah sebesar Rp 8 juta.
"Jadi masyarakat hanya perlu menyiapkan motor dan uang tunai Rp 7 juta. Harga ini terjangkau karena ada subsidi dari pemerintah. Masyarakat hanya perlu membayar setengah dari biaya yang seharusnya, yakni Rp 15 juta," ucap Pandu pada Jumat, 7 September 2024.
Pandu melanjutkan, pihaknya saat ini sedang menggencarkan penggunaan kendaraan listrik ke masyarakat termasuk mahasiswa. Untuk itu, subsidi konversi motor listrik terus digenjot.
"Hari ini kami bersama Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) datang ke Undip, kita sosialisasi tentang kendaraan listrik. Kita sampaikan ada subsidi konversi dari Kementerian ESDM dari motor manual ke motor listrik," paparnya seperti dilansir Berita Satu.
Msyarakat yang berminat mengubah motornya menjadi motor listrik hanya perlu mendatangi bengkel yang sudah ditunjuk oleh Kementerian ESDM. Jenis motor yang biasa diubah pun tidak terbatas, mulai dari motor jenis matic, hingga jenis lainnya.
"Nanti tinggal mengisi formulir yang ada di website Kementerian SDM di Dirjen ebtke.esdm.go.id dan di situ nanti mengisi data kendaraan. Kemudian nanti diproses sampai pelatnya berubah jadi pelat biru," katanya.
Namun, khusus mahasiswa Undip, pendaftaran konversi motor ini bisa dilakukan di kampus. Hal ini dilakukan untuk mendorong peralihan motor bensin ke listrik di lingkungan kampus.
"Kampus-kampus ini menjadi penting. Kemarin sudah di Politeknik Bandung, terus di ITS, hari ini ke Undip. Nanti mudah-mudahan kita bisa luaskan lagi kampus-kampus yang bisa kita ajak kerja sama untuk berdiskusi soal kendaraan listrik," kata Pandu.
Sementara, Sekretaris Jenderal MKI Arsyadany Akmalaputri, berharap akan ada semakin banyak orang yang menggunakan kendaraan listrik demi tercapainya pengurangan emisi karbon.
"Kami juga berharap mahasiswa dapat menjadi agent of change pada proses transisi energi, karena hal ini tidak bisa dikerjakan sendirian oleh pemerintah," pungkasnya.[]