Jaringan Gas Misi Mulia Pengganti LPG, Begini Kemudahannya
Program ini mempercepat pengurangan penggunaan minyak bumi dengan menyediakan energi yang bersih dan murah sebagai pelengkap program konversi minyak tanah ke LPG (Liquified Petroleum Gas).

Foto: esdm.go.id
PINTOE.CO - Pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga salah satu program nasional guna mengurangi subsidi dan mendiversifikasi energi bersih.
Program ini mempercepat pengurangan penggunaan minyak bumi dengan menyediakan energi yang bersih dan murah sebagai pelengkap program konversi minyak tanah ke LPG (Liquified Petroleum Gas).
Penggunaan jaringan gas dinilai lebih efisien dan efektif untuk keperluan rumah tangga, terutama memasak.
Dengan jaringan gas, masyarakat tidak perlu lagi mengantre untuk membeli LPG dan tidak perlu khawatir kehabisan gas di malam hari. Bagi yang tinggal di lantai atas, pemakaian jaringan gas juga lebih praktis karena tidak perlu mengangkut tabung LPG naik tangga.
Keuntungan lain adalah dari segi biaya. Dilansir dari CNBC Indonesia, biaya untuk memasak air 10 liter dengan gas alam lebih murah, yakni Rp1.688,- dibandingkan dengan LPG 12 kg yang sebesar Rp2.095,-. Ini tentu menguntungkan masyarakat.
Bagi pemerintah, biaya subsidi energi dapat berkurang sebesar Rp474 miliar per tahun.
Pembangunan jaringan gas ini diutamakan untuk kota atau daerah yang dekat dengan sumber gas bumi dan memiliki jaringan transmisi gas bumi. Pada tahun 2018, sebanyak 89.727 rumah berhasil mendapat alokasi gas alam. Pada tahun 2023, pembangunan digencarkan hingga mencapai 835.000 rumah, dan tahun ini targetnya adalah 2,5 juta rumah.
Dengan program ini, masyarakat diharapkan mendapatkan bahan bakar yang lebih bersih, aman, dan murah.[]