Angkatan Laut Australia Tembak Rudal Jelajah Tomahawk di Pantai Amerika
Pemerintah mengumumkan bahwa Australia adalah satu dari tiga negara, bersama Amerika Serikat dan Inggris, yang memiliki rudal tersebut dan sudah melakukan uji coba penembakkannya.
Gambar rudak Tomahawk (Tempo)
PINTOE.CO - Angkatan Laut Australia melakukan uji coba penembakan rudal jelajah Tomahawk dari kapal perang HMAS Brisbane di lepas pantai barat Amerika Serikat.
Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Richard Marles mengatakan, ujicoba ini menunjukkan kekuatan aliansi dan kerja sama pertahanan dengan Amerika Serikat untuk mendukung pertahanan kawasan.
“Dengan meningkatkan kemampuan pertahanan kami sendiri, dan dengan bekerja sama dengan para mitra, kami mengubah kalkulasi terhadap setiap calon agresor sehingga tidak ada negara yang akan pernah menyimpulkan bahwa manfaat konflik lebih besar daripada risikonya,” katanya dalam keterangan tertulis, 10 Desember 2024, dikutip dari Tempo.
Pemerintah mengumumkan bahwa Australia adalah satu dari tiga negara, bersama Amerika Serikat dan Inggris, yang memiliki rudal tersebut dan sudah melakukan uji coba penembakkannya.
Pemerintah Australia menginvestasikan US$ 1,3 miliar untuk memperoleh kemampuan penting ini bagi Angkatan Laut-nya. Australia akan memiliki lebih dari 200 rudal Tomahawk, yang akan ditempatkan di kapal perusak kelas Hobart dan platform Angkatan Laut masa depan, termasuk kapal selam kelas Virginia dan sedang ada studi kelayakan untuk fregat kelas Hunter.
“Peningkatan kemampuan mematikan armada tempur permukaan Angkatan Laut sangat penting untuk memastikan ADF diperlengkapi untuk memenuhi keadaan strategis kita dan menjaga keselamatan warga Australia,” kata Marles.
Rudal ini akan menambah kemampuan serangan jarak jauh bagi tentara Australia. Jangkauan jarak tembak Tomahawk yang lebih dari 2.500 kilometer memungkinkannya menyerang target di darat secara presisi.
Mengutip dari situs resmi Naval Air Systems, senjata buatan Amerika Serikat itu merupakan rudal jelajah jarak jauh untuk serangan ke darat. Peluncurannya dari kapal perang maupun kapal selam yang biasa digunakan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat dan Inggris.
Tomahawk memiliki sejumlah varian. Varian terbaru, rudal Block V Tomahawk, dilengkapi dengan peningkatan navigasi atau komunikasi yang mempertahankan kemampuan untuk memperbarui target saat dalam penerbangan.
Tomahawk memberi komandan fleksibilitas untuk menyerang target tetap jarak jauh atau mendukung Pasukan Operasi Khusus dengan sistem senjata presisi yang mematikan dan responsif.
Rudal jelajah Tomahawk dirancang untuk terbang pada ketinggian sangat rendah dengan kecepatan subsonik tinggi. Operasional perdana rudal ini ketika Operasi Badai Gurun tahun 1991. Sejak Januari 1991, lebih dari 2.300 Tomahawk ditembakkan dalam operasi tempur, termasuk selama Operasi Odyssey Dawn di Libya dan selama Operasi Inherent Resolve di Suriah.[]