Menurut data awal dari Azerbaijan Airlines, pesawat tersebut jatuh setelah bertabrakan dengan sekawanan burung.

Kemlu Pastikan Tak Ada WNI dalam Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh di Kazakhstan

Bagian ekor pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan pada Selasa, (24/12/2024) I Foto: REUTERS/Azamat Sarsenbayev

PINTOE.CO - Kementerian Luar Negeri RI mengonfirmasi bahwa tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi penumpang dalam pesawat Azerbaijan Airlines (AZAL) yang jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan pada Selasa, 24 Desember 2024.

"Hingga saat ini tidak ada informasi penumpang WNI dalam pesawat Azerbaijan Airline yg jatuh di Kazakhstan," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu RI, Judha Nugraha, dikutip dari Antara pada Kamis 26 Desember 2024.

Kementerian Keadaan Darurat Kazakhstan melaporkan pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines yang membawa 69 orang dari Grozny, Rusia, tersebut, dilaporkan jatuh tiga kilometer dari Bandara Aktau.

Pihak cmenyatakan bahwa pesawat tersebut diduga jatuh karena bertabrakan dengan sekawanan burung saat mengudara.

"Menyusul jatuhnya pesawat milik Azerbaijan Airlines di Aktau, Kejaksaan Agung Azerbaijan telah memulai penyelidikan pidana berdasarkan pasal 262.3 dan 314.3 (KUHP Azerbaijan)," demikian pernyataan kejaksaan Azerbaijan.

Kejaksaan Azerbaijan turut menyebut bahwa departemen penyelidikannya telah diinstruksikan untuk memulai penyelidikan awal.

Berbeda dengan pihak maskapai, media Rusia melaporkan bahwa pesawat tidak dapat mendarat di Grozny karena serangan drone Ukraina. Pilot kemudian mengalihkan penerbangan ke Kota Makhachkala, tetapi kondisi kabut memaksa pilot meminta izin mendarat di Aktau.

Kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Andriy Kovalenko, menyampaikan di Telegram bahwa pesawat tersebut diduga ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia.

Wakil Perdana Menteri Kazakhstan, Kanat Bozumbayev, mengatakan penyebab kecelakaan pesawat tersebut akan dilakukan oleh lembaga penegak hukum Kazakhstan berdasarkan pasal pelanggaran aturan keselamatan lalu lintas. 

"Penyelidikan penyebab kecelakaan udara ini akan dipimpin oleh lembaga penegak hukum Kazakhstan," ujar Bozumbayev dalam sebuah konferensi pers dikutip dari Antara pada Rabu, 26 Desember 2024.

Sementara itu, dari 69 penumpang pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh tersebut, 42 di antaranya adalah WN Azerbaijan, sementara 16 lainnya WN Rusia, enam WN Kazakhstan, dan tiga lainnya WN Kyrgyzstan.

Pusat kedaruratan kementerian tersebut juga menyatakan 29 penumpang selamat dari kecelakaan dan telah dievakuasi ke rumah sakit.

Menurut data awal dari AZAL, pesawat tersebut jatuh setelah bertabrakan dengan sekawanan burung. Bozumbayev menyatakan bahwa total 38 orang tewas dalam insiden tersebut.

"Penyelidikan dilakukan berdasarkan Pasal 344 Ayat 3 'Pelanggaran aturan keselamatan lalu lintas atau operasional transportasi kereta api, udara, laut, atau sungai yang menyebabkan kematian dua orang atau lebih karena kelalaian,' kata Bozumbayev dikutip dari VOI pada Kamis, 26 Desember 2024.

Dia menambahkan bahwa para ahli forensik dan penerbangan sipil akan bekerja melalui pemeriksaan puing-puing pesawat untuk menetapkan kronologi kejadian.

Sementara itu, perusahaan Embraer menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban kecelakaan di Aktau dan menyatakan kesiapan untuk mendukung otoritas terkait.

Azerbaijan Airlines mengatakan kapten pesawat yang mengalami kecelakaan, Igor Kshnyakin, memiliki pengalaman lebih dari 15.000 jam terbang.

Pesawat Embraer 190 tersebut diproduksi pada tahun 2013 dan telah menjalani inspeksi teknis menyeluruh pada bulan Oktober.[]

azerbaijan airlines kazakhstan pesawat azerbaijan airlines jatuh