Tentara Israel Bakar Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Iman Wadi, 31, tahun, merupakan salah satu pengungsi Palestina yang berlindung di sekitar Rumah Sakit Indonesia. Dia mengatakan tentara Israel menyerbu rumah sakit pada malam hari.
Gambar satelit menunjukkan rumah sakit Indonesia (Reuters)
PINTOE.CO - Tentara Israel membakar Rumah Sakit Indonesia yang terletak di Gaza utara pada Senin kemarin, 21 Oktober 2024. Padahal, RS Indonesia tersebut merupakan satu dari hanya tiga rumah sakit yang berfungsi di wilayah tersebut. \
Pembakaran itu diungkapkan kementerian kesehatan Gaza, setelah para saksi mata melaporkan bahwa tentara Israel juga telah membakar gedung-gedung tempat ribuan orang dirawat dan sebagai tempat berlindung.
Rumah sakit di Beit Lahia, utara Jabalia, generatornya dibom sehingga memutus aliran listrik dan menyebabkan “pasien meninggal setelah terputus dari perangkat oksigen”. Staf rumah sakit harus menguburkan jenazah di dalam kompleks rumah sakit yang masih dikepung.
“Bahkan pilihan untuk memprioritaskan korban luka tidak lagi tersedia, karena banyak korban luka yang meninggal karena kehabisan darah kemarin karena banyaknya korban,” kata kementerian tersebut dikutip dari Tempo.
“Kemarin tentara Israel membakar banyak bangunan di sekitar RS Indonesia, kawasan yang terkenal banyak tempat berlindung. Kebakaran belum berhenti dan asap mencapai sebagian besar wilayah utara Gaza, sementara suara ledakan terus terdengar tanpa henti," kata Yousri Qarmout, 37 tahun, kepada media.
Iman Wadi, 31, tahun, termasuk di antara pengungsi Palestina yang harus mengungsi dari salah satu tempat penampungan di sekitar Rumah Sakit Indonesia. Dia tiba di kota Gaza bersama ibu, anak dan tiga saudara perempuannya pada Sabtu malam setelah pasukan Israel menyerbu tempat perlindungan mereka.
“Para prajurit tiba saat fajar pada hari Sabtu,” kata Wadi.
“Dua jam kemudian, mereka memerintahkan semua pemuda dan pemudi berusia di atas 10 tahun untuk turun dari kamar menuju halaman. Mereka membawa mereka ke lokasi yang tidak diketahui dengan todongan senjata, memukuli dan menganiaya mereka,” tambah Wardi.[]
Ayah Wadi, saudara laki-laki dan suaminya termasuk di antara mereka yang ditahan. “Mereka membakar tempat penampungan di dekat Rumah Sakit Indonesia dan memperingatkan kami untuk tidak melihat ke kanan atau ke kiri, atau nyawa kami akan terancam,” katanya.
Ratusan ribu orang di Gaza utara masih dikepung. Setidaknya 200.000 orang telah terperangkap di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara selama 17 hari, dan PBB melaporkan tidak ada bantuan yang diizinkan masuk. Pergerakan sangat dibatasi dan kondisinya semakin memburuk setiap hari. Hanya tiga dari 10 rumah sakit di Gaza utara yang berfungsi sebagian