Dia berbicara dengan 65 tenaga kesehatan lainnya tentang kejadian di Gaza dan 44 di antaranya mengaku melihat kasus yang sama.

Dokter AS di Gaza Ungkap Luka yang Tewaskan Anak-anak Palestina

Warga Palestina membawa jenazah saat pemakaman setelah serangan Israel di sekolah yang menampung warga pengungsi Palestina di Zaytoun, Kota Gaza (21/9/2024) (AFP/OMAR AL QATTAA)

PINTOE.CO - Dokter Amerika Serikat yang pernah bertugas di Gaza, Dr Feroze Sidhwa mengungkapkan luka tembak yang menewaskan anak-anak Palestina. 

Saat diwawancarai New York Times, Sidhwa yang merupakan dokter umum dan bedah trauma menyebutkan keterkejutannya ketika melihat banyaknya anak-anak yang ditembak di kepala dan dada. 

Sidhwa bertugas dua minggu di Khan Younis, Gaza, pada Maret sampai April 2024 saat perang Israel-Hamas masih berkecamuk.

"Hampir setiap hari saya di sana, saya lihat anak-anak yang baru tertembak di kepala atau dada, hampir semuanya tewas. Totalnya ada 13 anak," ungkap dojter Sidhwa dikutip dari MediaITE seperti diwartakan Kompas.com, Minggu, 13 Oktober 2024.

Dia berbicara dengan 65 tenaga kesehatan lainnya tentang kejadian di Gaza dan 44 di antaranya mengaku melihat kasus yang sama.

"Suatu malam di unit gawat darurat, selama empat jam, saya melihat enam anak berusia antara 5-12 tahun, semuanya dengan satu luka tembak di tengkorak," kata Dr Mohamad Rassoul Abu Nuwar, dokter bedah bariatrik dan usus depan (foregut). 

Para nakes lainnya juga menceritakan kasus anak-anak tertembak yang mereka lihat. 

“Tim kami merawat sekitar empat atau lima anak, berusia 5-8 tahun, yang semuanya ditembak dengan satu tembakan di kepala. Mereka semua tiba di UGD bersamaan. Mereka semua tewas,” ujar Dr Irfan Galaria, ahli bedah plastik dan rekonstruksi.

Nakes lainnya mengatakan anak-anak dengan luka tembak di kepala adalah kejadian sehari-hari. 

“Saya melihat banyak anak. Dalam pengalaman saya, luka tembak sering terjadi di kepala. Banyak yang mengalami kerusakan otak permanen yang tak dapat disembuhkan. Hampir setiap hari anak-anak tiba di rumah sakit dengan luka tembak di kepala,” kata Dr Ndal Farah, ahli anestesi.

Hampir semua nakes juga menyebutkan bahwa orang-orang Palestina umumnya menderita kekurangan gizi.

“Orang-orang ini kelaparan. Saya langsung tersadar untuk tidak minum air atau makan makanan yang saya bawa di depan petugas kesehatan karena mereka sudah berhari-hari tidak makan,” kata salah satu perawat bernama Merril Tydings.[]

palestina anak anak palestina perang gaza perang israel-hamas