ChatGPT Menolak Sebut Nama David Mayer, Ini Kata OpenAI dan Pakar Data
Kebijakan privasi OpenAI untuk Eropa menyatakan bahwa pengguna dapat menghapus data pribadi mereka dari ChatGPT melalui proses yang dikenal sebagai “hak untuk dilupakan".

Ilustrasi (Perfil)
PINTOE.CO - Akhir pekan lalu, nama David Mayer memenuhi internet. Namun, ChatGPT justru menolak membuat penjelasan tentang sosok tersebut. Ketika ChatGPT ditanyai atau diminta membuat penjelasan tentang David Mayer, jawaban yang muncul: “Saya tidak dapat memberikan tanggapan,"
Banyak pengguna menghabiskan waktu berhari-hari untuk membuat ChatGPT mau menuliskan "David Mayer" dalam kolom jawabannya. Usaha ini terus berujung kegagalan. Selain tidak dapat memberikan tanggapan, jawaban lain yang diberikan adalah “terjadi kesalahan”.
Hal ini memicu spekulasi besar-besaran di dunia maya tentang identitas David Mayer. Berbagai dugaan muncul bahwa siapa pun David Mayer itu, ia mungkin telah meminta namanya dihapus dari ChatGPT.
Pengembang ChatGPT, OpenAI, memberikan penjelasan dengan menyatakan bahwa masalah David Mayer itu disebabkan oleh kesalahan sistem.
“Salah satu alat kami secara keliru menandai nama ini dan mencegahnya muncul dalam respons, yang seharusnya tidak terjadi. Kami sedang bekerja untuk memperbaikinya,” ujar seorang juru bicara OpenAI seperti dikutip dari The Guardian pada Rabu, 4 Desember 2024.
Beberapa spekulasi di media sosial menduga bahwa orang di balik masalah ini adalah David Mayer de Rothschild. Namun, yang bersangkutan menjelaskan bahwa ia tidak ada hubungannya problem ChatGPT tersebut. David Mayer de Rothschild juga mengatakan soal teori konspirasi yang sering dikaitkan dengan nama keluarganya secara online.
“Tidak, saya tidak meminta nama saya dihapus. Saya tidak pernah berhubungan dengan ChatGPT. Sayangnya, semua ini didorong oleh teori konspirasi,” katanya David Mayer de Rothschild.
Diketahui pula bahwa kesalahan ini tidak berkaitan dengan almarhum Prof. David Mayer, yang tampaknya pernah dimasukkan dalam daftar keamanan AS karena namanya cocok dengan alias seorang militan Chechnya, Akhmed Chatayev.
Kebijakan privasi OpenAI untuk Eropa menyatakan bahwa pengguna dapat menghapus data pribadi mereka dari produk-produknya melalui proses yang dikenal sebagai “hak untuk dilupakan,” di mana seseorang menghapus informasi pribadi dari internet.
OpenAI menolak memberikan komentar tentang apakah kesalahan "Mayer" terkait dengan prosedur “hak untuk dilupakan.”
OpenAI telah memperbaiki masalah “David Mayer” dan sekarang dapat merespons permintaan yang menggunakan nama tersebut, meskipun nama-nama lain yang muncul di media sosial akhir pekan lalu masih memicu respons “terjadi kesalahan” saat diketik di ChatGPT.
Helena Brown, seorang mitra sekaligus spesialis perlindungan data di firma hukum Addleshaw Goddard, mengatakan bahwa permintaan “hak untuk dilupakan” berlaku untuk entitas atau individu mana pun yang memproses data orang tersebut, mulai dari alat AI itu sendiri hingga organisasi yang menggunakan alat tersebut.
“Menarik untuk melihat dalam konteks masalah David Mayer bahwa sebuah nama lengkap dapat dihapus dari seluruh alat AI,” katanya.
Namun, Brown menambahkan bahwa penghapusan penuh semua informasi yang dapat mengidentifikasi seseorang secara spesifik bisa lebih sulit untuk dilakukan oleh alat AI.
“Jumlah data yang sangat besar yang digunakan oleh AI generatif dan kompleksitas alat-alat tersebut menciptakan masalah kepatuhan privasi,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa menghapus semua informasi yang terkait dengan satu individu tidak sesederhana menghapus namanya.
“Sejumlah besar data pribadi dikumpulkan, termasuk dari sumber publik seperti internet, untuk mengembangkan model AI dan menghasilkan output mereka. Ini berarti kemampuan untuk melacak dan menghapus semua informasi pribadi yang dapat mengidentifikasi satu individu, dapat dikatakan, hampir mustahil dilakukan,” kata Helena.[]
Editor: Bisma