Djperkirakan butuh beberapa tahun lagi sebelum AI bisa memberikan jawaban yang dapat dipercaya sepenuhnya tanpa perlu diragukan.

Problem Halusinasi AI Belum Akan Tertangani dalam Waktu Cepat

Ilustrasi (AI.tificial)

PINTOE.CO - Saat ini, salah satu problem pada teknologi artificial intelligence yang belum terpecahkan ialah "halusinasi AI”.

Halusinasi AI adalah ketika AI menciptakan informasi untuk mengisi kekosongan pengetahuannya. Kemungkinan, masalah ini  belum dapat diselesaikan dalam beberapa tahun ke depan. 

CEO Nvidia Jensen Huang menjelaskan, kebutuhan komputasi AI meningkat empat kali lipat setiap tahun, menghasilkan peningkatan seribu kali lipat dalam 10 tahun terakhir.

Ia memaparkan bahwa pengembangan AI melibatkan tiga tahap utama yaitu pre-training (mirip pendidikan dasar), post-training (pelatihan mendalam pada keterampilan tertentu), dan Test Time Scaling (AI “berpikir” untuk memecahkan masalah). 

Huang menekankan bahwa proses “berpikir” AI adalah langkah paling kompleks, di mana AI mencoba menemukan solusi dengan membagi masalah menjadi langkah-langkah kecil dan melakukan iterasi.

Menurutnya, meskipun AI mampu memberikan jawaban terbaik saat ini, kita masih belum bisa sepenuhnya mempercayai hasilnya dan harus menilai apakah jawaban tersebut masuk akal.  Jadi buat kalian yang menggunakan AI untuk alat bantu kerja, maka perlu berhati-hati untuk menerima informasi dari AI. Karena bisa jadi informasi yang diberikan masih sebatas “halusinasi AI.”

Dikutip dari Jagat Review, diperkirakan butuh beberapa tahun lagi sebelum AI bisa memberikan jawaban yang dapat dipercaya sepenuhnya tanpa perlu diragukan. Nvidia sendiri telah mengurangi biaya komputasi secara drastis hingga satu juta kali lipat, yang menurut Huang merupakan kontribusi terbesar mereka terhadap kemajuan pembelajaran mesin.

Ia juga berargumen bahwa meskipun GPU AI Nvidia dianggap mahal, tanpa Nvidia, biaya komputasi akan jauh lebih tinggi—hingga satu juta kali lebih mahal. Huang menutup dengan menyatakan bahwa pengurangan biaya ini telah mengubah kebiasaan para peneliti, memungkinkan mereka untuk melakukan pembelajaran mesin dalam skala besar tanpa keraguan.[]

Halusinasi AI