Indeks Daya Saing Digital Aceh Urutan 24, Turun dari 2020
"Melalui laporan ini,kami ingin mendorong keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Willson Cuaca, Managing Partner East Ventura
Peluncuran Indeks Daya Saing Digital 2023 | Dok. East Ventura
PINTOE.CO - Indeks daya saing digital (digital competitiveness index) Provinsi Aceh tahun 2023 berada di urutan 24 dari 38 provinsi. Posisi ini sama dengan tahun sebelumnya. Dibanding tahun 2020, turun dua tingkat dari urutan 22.
Diterbitkan oleh perusahaan investasi East Ventura yang berpusat di Singapura, indeks daya saing digital ini diukur berdasarkan sejumlah indikator seperti sumber daya manusia berkemampuan digital, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), pengeluaran untuk TIK, kontribusi PDRB untuk TIK, rasio pekerja yang menggunakan TIK, infrasruktur penunjang, keuangan (seperti persentase pengguna e-wallet), regulasi dan kapasitas pemerintah daerah dan hal lain terkait digitalisasi.
"Melalui laporan ini,kami ingin mendorong keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Willson Cuaca, Managing Partner East Ventura dalam pengantar laporannya.
"Kami ingin mendorong semua pemangku kepentingan untuk ikut terlibat mendorong digitalisasi dan mengembangkan ekonomi digital di Indonesia, sekaligus turut menikmati dampak positif ekonomi digital," tambah Willson.
Posisi pertama indeks daya saing digital versi East Ventura ditempati oleh DKI Jakarta dengan skor 76,6, meningkat dari 73,2 pada 2022.
Posisi kedua dan tiga ditempati Jawa Barat dan Yogyakarta. Masing-masing dengan skor 62,2 dan 54,2. Jawa Barat mengalami kenaikan skor dari 58,5 pada 2022. Yogyakarta juga mengalami kenaikan dari 49,2 pada 2022.
Secara perolehan skor, Aceh sebenarnya meningkat menjadi 37,9 dari 32,7 pada 2022. Namun, secara peringkat, posisinya tidak beranjak dari urutan 24 pada 2022.
Di bagian bawah ditempati oleh Papua Tengah yang merupakan provinsi hasil pemekaran sehingga nilainya masih rendah.
East Ventura mencatat tiga provinsi yang mengalami kenaikan signifikan: Jambi, Bangka Belitung dan Kalimantan Barat. Kenaikan terbesar didukung oleh pilar penggunaan TIK seiring dengan meningkatnya skor indikator rasio penduduk yang memiliki handphone sebsar 13,9 dan rasio penduduk yang memiliki akses internet sebesar 17,8.
Peringkat Provinsi Jambi naik 16 peringkat ke posisi 14. Kenaikan terjadi pada seluruh pilar penyusun sub-indeks, terutama pada pilar SDM.
"Pertumbuhan mahasiswa digital di Jambi selama lima tahun terakhir tercatat meningkat pesat, seiring dengan gencarnya program pelatihan TIK yang dilakukan pemerintah setempat," kata East Ventura dalam laporannya.
East Ventura merekomendasi pemerintah daerah terus menggenjot keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Ekonomi digital memungkinkan terjadinya pemerataan ekonomi bagi seluruh penduduk Indonesia. Dimulai pada tahun 2020, kami telah memetakan peluang dan tantangan ekonomi digital di seluruh Indonesia dengan harapan dapat mendorong segala kalangan untuk bergotong royong dalam mewujudkan keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia."[]