Propam Polri Diminta Tindak Tegas Polisi yang Diduga Intimidasi Band Sukatani
Semua yang terlibat harus ditindak tegas. Jangan ada lagi tindakan intimidatif terhadap masyarakat

Ilustrasi
PINTOE.CO - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem, Rudianto Lallo, mendukung Divisi Propam Mabes Polri untuk memeriksa personel Subdit I Ditreskrimsiber Polda Jawa Tengah yang diduga mengintimidasi personel Band Sukatani.
Rudi meminta agar oknum yang terlibat diberi sanksi tegas dan proses pemeriksaan dilakukan secara transparan.
"Semua yang terlibat harus ditindak tegas. Jangan ada lagi tindakan intimidatif terhadap masyarakat," ujar Rudi, pada Selasa 25 Februari 2025.
Rudi menegaskan Komisi III DPR akan terus mengingatkan Polri agar lebih terbuka dan tidak represif terhadap kritik, termasuk dari kalangan musisi dan seniman.
Ia menyayangkan tindakan oknum Subdit I Ditreskrimsiber Polda Jateng, yang memanggil dua personel Band Sukatani, Syifa Al Lufti alias Alectroguy dan Novi Citra alias Twister Angel, hingga akhirnya mereka meminta maaf dan menarik lagu "Bayar Bayar Bayar" dari semua platform.
"Polda Jateng seharusnya tidak bersikap represif, apalagi sampai menyebabkan lagu itu ditarik," kata Rudi.
Lebih dari itu, Rudi juga menyoroti pemecatan Novi Citra, yang berprofesi sebagai guru, diduga karena adanya surat dari Polda Jateng ke pihak sekolah.
"Tindakan represif seperti ini tidak boleh dibiarkan dan harus dihentikan," tegasnya.
Di sisi lain, Rudi mengapresiasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang dinilainya bijak dalam menyikapi kritik yang disampaikan melalui lagu "Bayar Bayar Bayar".
"Kapolri telah menunjukkan sikap arif dan patut dicontoh oleh seluruh jajaran kepolisian," ujarnya.
Ia menekankan Polri, mulai dari Mabes hingga Polsek, harus meneladani sikap Kapolri dalam menghadapi kritik.
"Tidak boleh ada lagi pejabat atau personel Polri yang antikritik. Kritik harus menjadi pengingat bagi Polri untuk terus berbenah," kata Rudi.
Rudi juga mendukung langkah Kapolri yang berencana menjadikan Band Sukatani sebagai duta Polri.
"Pernyataan Kapolri yang terbuka terhadap kritik dan ingin menjadikan Band Sukatani sebagai duta Polri patut didukung. Ini bukti bahwa Polri ingin terus berbenah," pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, membenarkan bahwa Divpropam Mabes Polri telah memeriksa anggota Ditreskrimsiber Polda Jateng terkait dugaan intimidasi kepada Band Sukatani.
"Iya, pemeriksaan sudah dilakukan sejak Jumat pekan lalu hingga Senin (24/2/2025) di Mapolda Jateng, Semarang," kata Artanto, Sabtu (22/2/2025).
Pemeriksaan ini dilakukan setelah muncul video klarifikasi dari Band Sukatani, yang menarik lagu mereka usai bertemu dengan pihak kepolisian di Banyuwangi pada Kamis (20/2/2025).[]