Taushiyah Pelaksanaan Ramadan, MPU Aceh Diminta Jaga Ketertiban
Pemerintah diharapkan mengajak masyarakat menyambut Ramadan dengan kegiatan yang bermanfaat serta menjadikan bulan suci ini sebagai momen meningkatkan pendidikan dan akhlak

Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali
PINTOE.CO - Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh mengeluarkan taushiyah terkait pelaksanaan ibadah selama bulan suci Ramadan 1446 Hijriah. Dalam taushiyah tersebut, terdapat 18 poin yang menjadi pedoman bagi masyarakat.
Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali, mengatakan salah satu poin penting dalam taushiyah itu menjaga ukhuwah, menghargai perbedaan, serta mengikuti keputusan pemerintah dalam penetapan awal Ramadan.
"Pemerintah diharapkan mengajak masyarakat menyambut Ramadan dengan kegiatan yang bermanfaat serta menjadikan bulan suci ini sebagai momen meningkatkan pendidikan dan akhlak," kata Tgk Faisal Ali atau yang dikenal Lem Faisal, dikutip dari Antara, pada Selasa, 25 Februari 2025.
MPU juga meminta agar masyarakat tidak mengadakan kegiatan penyambutan Ramadan yang bertentangan dengan syariat Islam dan adat Aceh.
Selain itu, pemerintah diminta untuk menertibkan aktivitas yang mengganggu kenyamanan ibadah, seperti balapan liar.
Para pelaku usaha, termasuk warung kopi, rumah makan, hotel, dan mal, diminta untuk menutup tempat usaha saat shalat lima waktu serta saat tarawih dan witir.
"Pemerintah juga harus memastikan ketersediaan bahan pokok yang halal dengan harga terjangkau serta mengawasi penyembelihan hewan meugang agar sesuai syariat," tambahnya.
MPU mengimbau masyarakat untuk memilih makanan dan minuman yang halal serta menghindari penggunaan bahan haram atau berbahaya bagi kesehatan.
Selain itu, dalam kegiatan buka puasa bersama, masyarakat diingatkan agar tidak melakukan ikhtilat (bercampur laki-laki dan perempuan) secara bebas.
MPU juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam ibadah Ramadan, seperti shalat berjamaah, tarawih, witir, dan tadarus Al-Quran.
"Para penceramah juga diharapkan menyampaikan pesan agama dengan sejuk, memberi motivasi, dan mempererat hubungan antarumat," jelas Lem Faisal.
Pemerintah Aceh diminta untuk terus membangun hubungan harmonis dengan masyarakat serta menjalankan syariat Islam dengan benar.
Terakhir, MPU mengingatkan pengurus masjid dan meunasah untuk menggunakan pengeras suara secara proporsional, agar tidak mengganggu kenyamanan lingkungan.
"Taushiyah ini bertujuan agar Ramadan dapat dijalankan dengan khusyuk dan penuh berkah," pungkas Lem Faisal.[]