Viral Gus Miftah Hina Penjual Es teh, Menag Diminta Perkuat Literasi Keagamaan Para Da'i
Dengan anggaran besar, jangan ulangi kesalahan Orde Baru yang malah membuat orang tidak suka pada Pancasila karena pendekatan yang salah

Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar
PINTOE.CO - Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar, diminta untuk meningkatkan literasi keagamaan, terutama bagi para da’i atau pendakwah.
Permintaan ini disampaikan oleh anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKB, Maman Imanul Haq, dalam rapat di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu, 4 Desember 2024 malam.
Maman mengatakan pentingnya langkah ini setelah viralnya video Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama, Gus Miftah, yang dianggap menghina seorang penjual es teh.
"Kementerian Agama harus lebih serius dalam mengurus literasi keagamaan, termasuk pegawai, lembaga pendidikan agama, perpustakaan masjid, dan terutama para da’i," ujar Maman.
Ia juga menekankan perlunya sertifikasi bagi para pendakwah. Menurutnya, sertifikasi ini penting untuk mencegah kejadian serupa terulang.
"Jangan sampai ada da’i yang melakukan penghinaan, apalagi hanya menyampaikan humor tanpa rujukan keagamaan yang jelas, seperti Al-Quran, hadis, atau referensi klasik lainnya," tegas Maman.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar modernisasi beragama tidak membuat masyarakat kehilangan kecintaan pada Pancasila.
"Dengan anggaran besar, jangan ulangi kesalahan Orde Baru yang malah membuat orang tidak suka pada Pancasila karena pendekatan yang salah," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, kasus ini bermula ketika Gus Miftah, yang juga dikenal sebagai pendakwah ternama, menuai kontroversi akibat ucapannya kepada seorang penjual es teh.
Dalam video yang viral, Gus Miftah melontarkan kata-kata yang dianggap tidak pantas.
"Es tehmu masih banyak? Sana jual, goblok. Kalau belum laku, ya sudah, takdir," ucapnya dalam video tersebut.
Setelah menuai kritik, Gus Miftah meminta maaf dan mengaku khilaf. Ia menyebut ucapannya hanyalah bagian dari candaan dan berjanji lebih berhati-hati di masa depan.
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, juga telah menegurnya agar lebih bijak saat berbicara di depan umum.[]