Prabowo Perkuat Posisi BUMN dengan Tiga Wakil Menteri, Ini Profilnya
Kartika, Dony dan Aminuddin akan membantu Menteri BUMN Erick Thohir dalam menjalankan tugas-tugas yang meliputi bidang perbankan, telekomunikasi, pangan, pupuk, infrastruktur, energi, konstruksi, transportasi, pariwisata dan lainnya.
Ilustrasi (VOA Indonesia)
PINTOE.CO - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memperkuat posisi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai tulang punggung ekonomi nasional dengan menempatkan Kartika Wirjoatmodjo, Dony Oskaria dan Aminuddin Ma'ruf sebagai wakil menteri BUMN.
Kartika, Dony dan Aminuddin akan membantu Menteri BUMN Erick Thohir dalam menjalankan tugas-tugas yang meliputi bidang perbankan, telekomunikasi, pangan, pupuk, infrastruktur, energi, konstruksi, transportasi, pariwisata dan lainnya.
Dikutip dari Antara, nama Kartika atau yang akrab disapa Tiko, sebenarnya sudah tidak asing lagi di lingkungan BUMN. Sebagai Wakil Menteri BUMN sejak 2019, ia telah berperan besar dalam mengawal berbagai program transformasi BUMN di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Tiko lahir di Surabaya, 18 Juli 1973. Ia meraih gelar sarjana di Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia pada 1996, dan melanjutkan pendidikannya dengan memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari Erasmus University Rotterdam pada 2001.
Ia memiliki rekam jejak panjang di sektor keuangan. Sebelum bergabung dengan Kementerian BUMN, Tiko pernah menjabat Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada 2016-2019, dan sebelumnya sebagai Direktur Finance & Strategy pada 2015-2016.
Tiko sempat menjabat sebagai Kepala Eksekutif dan Anggota Dewan Komisioner di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada 2014-2015, serta pernah menjadi Presiden Direktur dan CEO PT Indonesia Infrastructure Finance.
Saat menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN dalam Kabinet Indonesia Maju, ia sangat berperan penting dalam mengawasi berbagai program strategis di Kementerian BUMN.
Tak hanya Tiko, nama Dony Oskaria juga sudah sangat dikenal di Kementerian BUMN. Ia sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney), yang merupakan perusahaan induk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berfokus pada pengembangan sektor penerbangan dan pariwisata nasional.
Kehadiran Dony, tentu akan semakin menguatkan peran BUMN dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan mencapai 8 persen.
Sejak 2021, Dony dipercaya untuk menjabat sebagai Dirut InJourney, perusahaan yang menjadi holding dari beberapa BUMN di bidang pariwisata.
Di bawah kepemimpinannya, perusahaan ini berfokus pada integrasi dan sinergi antara sektor aviasi dan pariwisata untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.
????Dony memulai kariernya di dunia perbankan, tepatnya di Bank Universal, sebagai petugas call center. Pada 2004, ia bergabung dengan Bank Mega dan dipercaya memegang berbagai posisi penting di anak perusahaan CT Corp, termasuk menjadi CEO di berbagai anak perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, hiburan, dan pariwisata.
Karena keterlibatan CT Corp dalam investasi di Garuda Indonesia, Dony kemudian dipercaya sebagai perwakilan CT Corp di maskapai tersebut. Pada akhir 2014, ia diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris Garuda Indonesia, posisi yang dipegangnya hingga 2019.
Pada Januari 2016, Dony mendapat kepercayaan dari Presiden Joko Widodo untuk menjadi anggota Dewan Penasihat Presiden Bidang Ekonomi dan Industri di Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), di mana ia bertanggung jawab atas pengembangan industri pariwisata di Indonesia.
Dengan pengalamannya yang luas di berbagai sektor, Dony adalah figur penting yang berperan dalam mendorong kemajuan industri aviasi dan pariwisata di Indonesia.
Visinya yang strategis dan kepemimpinan yang efektif telah menjadikannya salah satu tokoh kunci di dunia bisnis dan ekonomi nasional.
Sementara itu, Aminuddin Ma'ruf merupakan mantan staf khusus Jokowi, sekaligus eks Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Pria kelahiran Karawang, 27 Juli 1986 ini, merupakan mantan staf khusus Presiden Joko Widodo dari kalangan milenial, yang menjabat dari tahun 2019 hingga 2024. Tugasnya mencakup menjalin hubungan dengan berbagai kelompok strategis, termasuk pesantren, mahasiswa, dan komunitas desa.
Aminuddin aktif dalam organisasi mahasiswa dan pernah menjabat sebagai ketua umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari tahun 2014-2017.
Ia berpartisipasi dalam gerakan politik kerelawanan dengan mendirikan Solidaritas Ulama Muda Indonesia (Samawi) sebuah organisasi yang membangun komunikasi yang erat dengan ulama, kiai, dan santri di pondok pesantren.
Pada 2019, Aminuddin diangkat oleh Presiden Jokowi sebagai staf khusus. Selama masa jabatannya, ia melaksanakan berbagai program, termasuk digitalisasi karya ulama, proyek pengembangan pesantren, dan program Kecamatan Berdaya.
Sebagai bagian dari upayanya untuk memberdayakan generasi muda dan masyarakat, Aminuddin aktif dalam berbagai inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan sosial dan ekonomi, serta memperkuat peran pesantren dalam masyarakat.
Melalui beberapa program, ia berupaya menjadikan pesantren sebagai pusat pembelajaran dan inovasi yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Ia berhasil menyelenggarakan acara besar Nusantara Bersatu yang mempertemukan berbagai elemen relawan dengan Presiden Jokowi. Dalam acara tersebut, ia berperan sebagai Ketua Panitia/Organizing Committee (OC), bersama Arsjad Rasjid yang menjabat sebagai Ketua Pengarah (Steering Committee), serta beberapa pimpinan relawan Jokowi lainnya.[]