Israel juga Harus membebaskan semua anak Palestina yang telah ditahan secara sewenang-wenang.

PBB Desak Israel Stop Berhenti Sakiti dan Bunuh Anak-Anak Palestina

Seorang anak yang terluka akibat serangan Israel | Foto: Media Indonesia

PINTOE.CO - Situs berita Media Indonesia memberitakan, Komite Hak Anak PBB (Committee on the Rights of the Child/CRC) telah mendesak Israel untuk segera berhenti melukai dan membunuh anak-anak Palestina di Gaza.

"Komite sangat prihatin dengan tingginya jumlah anak-anak di Gaza yang terbunuh, cacat, terluka, hilang, mengungsi, menjadi yatim piatu, dan menjadi korban kelaparan, kekurangan gizi, dan penyakit, sebagai akibat dari serangan yang tidak pandang bulu dan tidak proporsional dari Negara Pihak," kata komite itu pada Jumat, 20 September 2024.

CRC itu juga mendesak Israel untuk segera menghentikan pembunuhan dan cedera anak-anak Palestina di Gaza, memastikan akses kemanusiaan yang aman dan tanpa batas ke dan di dalam Jalur Gaza, dan mengizinkan masuknya semua bahan bangunan yang dibutuhkan keluarga Palestina untuk membangun kembali rumah dan infrastruktur sipil dan publik.

Selain itu, komite tersebut juga menyatakan kekhawatiran yang mendalam tentang penculikan yang terus berlanjut, penangkapan sewenang-wenang, dan penahanan yang berkepanjangan terhadap sejumlah besar anak-anak Palestina oleh pasukan Israel, sebagian besar tanpa dakwaan, pengadilan atau akses ke perwakilan hukum atau kontak dengan anggota keluarga.

Israel juga harus segera mengakhiri penahanan sewenang-wenang dan administratif terhadap anak-anak, membebaskan semua anak Palestina yang telah ditahan secara sewenang-wenang, dan menghapuskan sistem penahanan yang dilembagakan serta penggunaan penyiksaan dan perlakuan buruk terhadap mereka di semua tahap prosedur peradilan.  

Tidak ada langkah Israel yang diidentifikasi untuk mencegah kematian anak-anak di Gaza Merinci temuannya pada konferensi pers di Jenewa, CRC tersebut mengatakan tidak dapat mengidentifikasi tindakan apa pun yang diambil oleh Israel untuk melindungi anak-anak Gaza selama operasi militernya.

"Kami memang mencoba mendapatkan jawaban tentang tindakan yang telah diambil Israel untuk melindungi anak-anak di daerah berpenduduk padat selama operasi militer sesuai dengan hukum humaniter internasional," kata Wakil Ketua CRC Bragi Gudbrandsson.

Gudbrandsson menekankan bahwa penggunaan senjata berwilayah luas di kawasan pemukiman, termasuk rumah-rumah yang dihuni keluarga multi-generasi, tentu saja menimbulkan kekhawatiran tentang perlindungan warga sipil, khususnya anak-anak.

Ia juga mengatakan bahwa Israel memang mengakui kewajibannya berdasarkan hukum humaniter internasional selama diskusi dengan CRC. "Tetapi menurut pandangan kami, Israel tidak memberi kami informasi yang cukup yang membuat kami percaya bahwa mereka telah mengambil tindakan apa pun untuk menghindari kematian, untuk menyelamatkan nyawa di Gaza," kata dia.

Selama hampir setahun, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 41.000 orang, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 95.500 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang terus berlanjut dan mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Israel juga menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza di Mahkamah Internasional.[]

anak gaza