Rumah Mualem Juga Pernah Dilempari Granat
Granat di rumah Mualem meledak jam 3 pagi, sedangkan granat di rumah Bustami Hamzah jam 5.15 pagi.
Bustami Hamzah dan Mualem. Rumah keduanya sama-sama pernah diserang dengan granat | Foto: Pintoe.co
PINTOE.CO - Mualem dan Bustami Hamzah mulai bersaing untuk merebut kursi Gubernur Aceh. Hari Kamis kemarin, 29 Agustus 2024, mereka sudah mendaftarkan diri sebagai calon gubernur yang akan bersaing di pilkada bulan November nanti.
Empat hari setelah pendaftaran tersebut, rumah Bustami Hamzah dilempar granat oleh pelaku yang dibonceng dengan sepeda motor. Teror itu terjadi pada Subuh kemarin, 2 September 2024. Ledakan granat mengejutkan semua penghuni rumah. Beberapa orang langsung berani menyimpulkan bahwa penggranatan ini ada hubungannya dengan aktivitas politik Bustami Hamzah.
Selain kediaman Bustami Hamzah, rumah Muzakkir Manaf atau Mualem juga pernah diserang dengan granat. Yang digranat adalah rumah Mualem yang berada di Lamreung, Aceh Besar. Ada empat kesamaan dalam kasus pelemparan granat di rumah Mualem dan Bustami Hamzah.
Kesamaan pertama: kejadian itu sama-sama terjadi di bulan September. Rumah Bustami Hamzah dilempari granat pada 2 September 2024, sedangkan rumah Mualem tanggal 9 September 2008.
Kesamaan kedua: rumah Bustami Hamzah dan Mualem sama-sama dilempari granat di pagi buta. Pelemparan granat di rumah Mualem sekitar jam 3 pagi, sedangkan kejadian di rumah Bustami Hamzah pukul 5.15 pagi.
Kesamaan ketiga: pelempar granat di rumah Bustami Hamzah maupun Mualem sama-sama memakai sepeda motor. Hanya saja, ada sedikit perbedaan dalam hal jumlah pelaku. Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku di rumah Bustami Hamzah berjumlah dua orang. Namun, menurut laporan Tempo pada 11 September 2008, pelaku teror granat di rumah Mualem beraksi seorang diri. Hal ini diketahui dari keterangan saksi bernama Tarmizi Hasbi serta seorang penjual nasi di depan lorong rumah Mualem.
“Dari keterangan saksi kedua, sebelum ledakan tersebut, dia melihat sebuah sepeda motor bebek melintas dari depannya dan masuk lorong itu. Beberapa saat kemudian terjadi ledakan keras. Namun dia tidak mengenal orang tersebut,” kata Kapolrestabes Banda Aceh Ilsaruddin seperti diwartakan Tempo.
Kesamaan ketiga: Mualem dan Bustami Hamzah sama-sama sedang tidak di rumah saat terjadi pengeboman. Waktu kejadian, Mualem sedang di Lhokseumawe.[]