Lancaster dan kawan-kawannya tiba di Aceh pada 6 Juni 1602. Mereka datang dengan empat buah kapal yang masing-masing diberi nama, yakni Red Dragon, Hector, Susan, dan Ascension. 

Utusan Ratu Inggris Tiba di Aceh

Sir James Lancaster

PINTOE.CO - Sir James Lancaster adalah pedagang Inggris pertama yang datang ke Aceh. Ia diutus Ratu Elizabeth untuk membangun hubungan dagang antara Kerajaan Inggris dengan Kerajaan Aceh yang waktu itu dipimpin Sultan Alauddin Riayat Syah.

Lancaster dan kawan-kawannya tiba di Aceh pada 6 Juni 1602. Mereka datang dengan empat buah kapal yang masing-masing diberi nama, yakni Red Dragon, Hector, Susan, dan Ascension. 

Hanya saja, setibanya di Aceh mereka tak bisa langsung menemui Sultan. Sebelum mengadakan pertemuan resmi dengan Sultan, Lancaster terlebih dahulu harus berunding dengan para bawahan Sultan. 

Perundingan dilakukan dengan bahasa Arab. Biarpun Lancaster tidak bisa berbahasa Arab, semua yang diomongkan para pejabat kesultanan dipahaminya melalui penerjemah yang ia bawa, yakni seorang Yahudi yang cakap berbahasa Arab dan Inggris. Setelah negosiasi awal ini, barulah Lancaster dibolehkan menuju Istana untuk menghadap Sultan.

Lancaster disambut dengan upacara yang megah dan meriah. Ia dipakaikan baju kebesaran Aceh. Sultan juga memberikan dua bilah Rencong kepadanya. Sebaliknya, Lancaster menyerahkan hadiah yang dititip Ratu kepada Sultan, serta sebuah surat resmi dari Kerajaan Inggris.

Kepada Sultan, Lancaster menjelaskan betapa baiknya jika kemitraan dagang antara Aceh dan Inggris bisa terwujud. Keuntungan yang bakal diperoleh Aceh, terutama dari penjualan lada, bisa sangat besar. Kerajaan Aceh akan bertambah maju. Lancaster juga memohon agar semua orang Inggris di Aceh diperlakukan dengan baik.

Dari sisi politik, Lancaster menyarankan sebaiknya Sultan melarang orang-orang Portugis berdagang di Aceh. Lancaster memang punya riwayat anti-Portugis. Ia pernah memerangi Portugis di Amerika Selatan. Namun, usulan anti-Portugis ini disampaikan Lancaster justru saat Kesultanan Aceh sedang membangun hubungan baik dengan bangsa Portugis di Malaka, setelah kedua pihak lelah berperang.
Diplomasi Lancaster berakhir manis. Sultan setuju membangun hubungan dagang dengan Inggris. Lisensi dagang diberikan kepada Harry Middleton dan beberapa pedagang Inggris lainnya yang ikut dengan Lancaster.

Lancaster kemudian tercatat dalam sejarah sebagai pedagang Inggris ternama pertama yang merintis kerja sama antara Kerajaan Aceh dan Kerajaan Inggris.

Sebelum Lancaster pulang ke Inggris, Sultan menyerahkan sepucuk surat balasan untuk Ratu Elizabeth. Tak lupa pula dititipkan hadiah untuk sang ratu.  El Ibrahimy dalam “Selayang Pandang Langkah Diplomasi Kerajaan Aceh” (1993) menyebutkan, hadiah tersebut adalah sepasang gelang emas berhias rubin-rubin yang amat elok dan tinggi nilainya.

James Lancaster lahir sekitar tahun 1554 di Hampshire, Inggris. Dia besar di Portugal sebagai pedagang sekaligus tentara. Pada 1587, Lancaster kembali ke Inggris dan pada tahun berikutnya memimpin kapal “Edward Boneventure” melawan Armada Spanyol. Ia meninggal dunia pada tanggal yang sama ketika pertama kali tiba di Aceh, yakni 6 Juni. Sir James Lancaster tutup usia di London pada 6 Juni 1618.

lancaster ratuelizabeth