Jika ditotal dengan pengadaan mebel seperti lemari, tempat tidur, sofa, hingga televisi, total anggaran belanja untuk kendaraan dan fasilitas rumah dinas DPRA mencapai Rp72,5 miliar

Astaghfirullah! Rehab Rumah Dinas Anggota DPR Aceh Rp47 Miliar, Pengadaan Mobil Pimpinan Rp8,7 Miliar

Ketua Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA), Fauzan Adami. | Foto: Dok. pribadi

PINTOE.CO – Di tengah pemotongan anggaran Aceh sebesar Rp317,41 miliar oleh Pemerintah Pusat, Dwan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh malah menghamburkan anggaran untuk renovasi rumah anggotanya dan pengadaan mobil Ketua DPR Aceh dan 3 orang Wakil Ketua.

Untuk renovasi rumah pimpinan DPR Aceh, dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2025 sebesar Rp48 miliar lebih. Tepatnya Rp48.960.000.000. Rinciannya, sebanyak Rp1.530.000.000 untuk pengawasan dan Rp47 miliar lebih (tepatnya Rp47.430.000.000) untuk biaya renovasi.

Ada pun untuk pengadaan mobil pimpinan DPR Aceh dialokasikan Rp8,7 miliar yang terdiri dari Rp3,3 miliar untuk mobik Ketua DPR Aceh dan Rp5,4 miliar untuk mobil 3 orang Wakil Ketua.

Jika ditotal dengan pengadaan mebel seperti lemari, tempat tidur, sofa, hingga televisi, total anggaran belanja untuk kendaraan dan fasilitas rumah dinas DPRA mencapai sekitar Rp72,5 miliar.

Hal itu terlihat dalam Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang ditemukan oleh Ketua Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA), Fauzan Adami.

Merespon hal itu, Fauzan Adami melayangkan kritik tajam. Ia menilai, kebijakan tersebut merupakan bentuk pemborosan anggaran yang mencerminkan kurangnya empati terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Aceh.

“Masih banyak persoalan di Aceh yang harus dibenahi agar keluar dari keterpurukan. Pengadaan fasilitas mewah seperti ini sangat melukai hati rakyat dan menunjukkan bahwa kepentingan masyarakat belum menjadi prioritas utama para wakil di DPRA,” kata Fauzan, Senin, 21 April 2025.

Tak hanya itu, SAPA juga menyoroti anggaran perjalanan dinas dan konsumsi di lingkungan Sekretariat DPRA yang dinilai sangat besar, yakni Rp45 miliar untuk perjalanan dinas dan Rp23 miliar untuk makanan dan minuman, dengan total mencapai Rp68 miliar.

“Anggaran sebesar itu seharusnya difokuskan untuk pembangunan sosial, pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan yang benar-benar berdampak langsung bagi masyarakat,” ujar Fauzan.

SAPA mendesak agar alokasi anggaran untuk pengadaan mobil dinas dan fasilitas mewah bagi DPRA yang tidak mendesak segera dibatalkan dan meminta agar penggunaan anggaran untuk perjalanan dinas dan konsumsi dikaji ulang guna memastikan efisiensi demi kepentingan rakyat.

“Anggaran tersebut sebaiknya dialihkan untuk program-program yang lebih bermanfaat langsung bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkas Fauzan.[]

 

 

pengadaanmobildpraceh