BPS: Ekonomi Aceh Tumbuh 4,54 Persen Triwulan II-2024
Pertumbuhan terjadi pada hampir semua lapangan usaha, kecuali pertanian dan pengadaan air.
Ilustrasi
PINTOE.CO - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Aceh tumbuh 4,54 persen pada triwulan II tahun 2024 secara tahunan (y-on-y).
"Laju pertumbuhan tahunan (y-on-y) ekonomi Aceh tumbuh sebesar 4,54 persen," ujar Ahmadriswan Nasution, Kepala BPS Aceh di Banda Aceh, Selasa, 6 Agustus 2024.
Riswan menjelaskan, bahwa secara triwulanan, ekonomi Aceh tumbuh sebesar 2,79 persen (dengan migas) dibandingkan dengan triwulan I-2024 quartal to quartal (q-to-q).
"Perekonomian Aceh berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2024 mencapai Rp59,39 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp37,72 triliun," katanya.
Menurutnya, secara q-to-q, pertumbuhan terjadi pada hampir semua lapangan usaha, kecuali pertanian dan pengadaan air yang masing-masing terkontraksi sebesar 6,24 persen dan 4,03 persen.
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah pertambangan dan penggalian sebesar 15,05 persen, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 14,89 persen.
"Kemudian, jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 12,76 persen, transportasi dan pergudangan sebesar 11,05 persen," jelas Riswan.
Ia menyampaikan, struktur PDRB Aceh menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan II-2024 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Aceh masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 29,25 persen.
Selanjutnya diikuti oleh perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 14,94 persen, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 9,77 persen, dan konstruksi sebesar 8,53 persen.
"Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Aceh mencapai 62,49 persen," tutur dia.
Secara y-on-y, pertumbuhan terjadi pada semua lapangan usaha kecuali pertanian, kehutanan dan perikanan. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah jasa keuangan sebesar 52,01 persen dan pertambangan dan penggalian sebesar 17,24 persen.
Jika dilihat menurut komponen pengeluaran, pertumbuhan terjadi pada hampir semua komponen, kecuali komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) yang terkontraksi sebesar 14,14 persen.
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) sebesar 54,49 persen, diikuti oleh pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 8,46 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) sebesar 2,14 persen dan ekspor barang dan jasa sebesar 0,32 persen.
Disamping itu, kata Riswan, komponen impor barang dan jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB juga tumbuh sebesar 11,18 persen.
"Provinsi Aceh memberikan kontribusi sebesar 4,89 persen terhadap PDRB Sumatera pada triwulan II-2024," sebutnya.
Berdasarkan wilayah regional Sumatera, semua wilayah mengalami pertumbuhan positif. Provinsi Sumatera Selatan merupakan provinsi dengan pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 4,96 persen.
"Dari sisi sumber pertumbuhan, Provinsi Sumatera Utara menyumbang sumber pertumbuhan tertinggi di Sumatera sebesar 0,24 persen.[]