Pembebasan enam sandera Israel hari ini akan menjadi pertukaran tahanan gelombang ke delapan, sementara penyerahan empat jenazah lainnya belum dijadwalkan.

Hari Ini, Hamas akan Pulangkan Enam Sandera dan Israel Bebaskan 602 Tahanan Palestina

Hamas menyerahkan jenazah sandera Oded Lifschitz, Shiri Bibas dan kedua anaknya Kfir dan Ariel Bibas kepada Palang Merah di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Kamis (20/2/2025) I Foto: Stringer/REUTERS

PINTOE.CO - LSM Tahanan Palestina mengonfirmasi 602 tahanan Palestina akan dibebaskan dari penjara, menyusul rencana pemulangan enam sandera Israel di Jalur Gaza hari ini.

Hamas mengonfirmasi akan membebaskan enam sandera Israel hari ini, yakni Tal Shoham, Omer Shem-Tov, Eliya Cohen, Omer Wenkert, Avera Mengistu, dan Hisham al-Sayed.

Dilansir The Times of Israel pada Sabtu, 21 Februari 2025, Hamas menyebutkan keenam sandera tersebut adalah yang terakhir dari mereka yang akan dipulangkan dalam tahap pertama yang masih hidup.

Hisyam al-Sayed dan Avera Mengistu telah ditawan di Gaza sejak 2014, setelah memasuki Jalur Gaza atas kemauan mereka sendiri, sementara yang lainnya diculik pada 7 Oktober 2023.

Terpisah, otoritas Israel mengatakan telah menerima daftar enam sandera yang dijadwalkan akan dibebaskan dari Gaza.

Dalam sebuah pernyataan, Kantor Perdana Mentri Israel (PMO) mengatakan keluarga para sandera yang ada dalam daftar tersebut telah diberitahu. Kantor tersebut meminta masyarakat untuk menahan diri dari menyebarkan rumor atau informasi yang belum diverifikasi.

Sementara itu, LSM Tahanan Palestina mengatakan Israel akan membebaskan 602 tahanan Palestina dari penjara sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang sedang berlangsung dengan Hamas.

Amani Sarahneh, juru bicara LSM tersebut mengatakan kepada AFP bahwa mereka yang akan dibebaskan termasuk 445 orang dari Gaza, 60 orang yang menjalani hukuman penjara, 50 orang yang menjalani hukuman penjara seumur hidup, dan 47 orang yang ditahan kembali setelah pertukaran tawanan IDF bernama Gilad Shalit pada tahun 2011.

Tadi malam, media Ibrani melaporkan tujuh dari mereka yang dijadwalkan untuk dibebaskan di luar perbatasan Israel meminta untuk tetap berada di penjara, dan mereka digantikan dengan tujuh orang lainnya dari daftar yang memenuhi syarat.

Sebelumnya, IRNA melaporkan bahwa kepala negosiator Hamas, Khalil al-Hayya, mengatakan pihaknya siap memulai negosiasi tahap kedua gencatan senjata serta membebaskan enam sandera yang masih hidup, berdasarkan kesepakatan tahap pertama dan memulangkan jenazah empat sandera pada pekan ini.

Al-Hayya menjelaskan Hamas akan bekerja sama dengan para mediator, khususnya Qatar dan Mesir, untuk memastikan tahap pertama perjanjian gencatan senjata dilaksanakan secara menyeluruh.

Menurut perjanjian gencatan senjata tahap pertama, Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel, termasuk delapan jenazah sandera dan Israel akan membebaskan 1.100 tahanan Palestina.

Sejak perjanjian tersebut berlaku pada 19 Januari 2025, Hamas telah membebaskan 19 sandera Israel yang masih hidup dan empat jenazah sandera.

Pada Kamis, 20 Februari 2025, Hamas menyerahkan empat jenazah sandera Israel yang terdiri dari Kfir Bibas (9 bulan), Ariel Bibas (4), ibu mereka Shiri Bibas (32), dan Oded Lifshitz (83).

Pembebasan enam sandera Israel hari ini akan menjadi pertukaran tahanan gelombang ke delapan. Sementara itu, penyerahan empat jenazah lainnya belum dijadwalkan.

Kesepakatan gencatan senjata tiga tahap antara Israel dan Hamas diumumkan pada 15 Januari lalu dan mulai berlaku pada 19 Januari 2025.

Tahap pertama gencatan senjata secara resmi akan berakhir pada tanggal 1 Maret 2025. Namun, Israel telah menunda negosiasi pada tahap berikutnya yang seharusnya dimulai 16 hari setelah perjanjian tersebut berlaku pada tanggal 19 Januari 2025.[]

 

Editor: Lia Dali

gencatan senjata israel-hamas pembebasan sandera palestina konflik israel-palestina