Penghitungan Suara Pilpres AS 2024 Dimulai, Donald Trump Unggul dalam Hasil Sementara
Pejabat pelaksana pemilu di beberapa negara bagian menyatakan penghitungan suara tahun ini akan lebih cepat dibandingkan pada Pilpres 2020, ketika pemilihan presiden berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
Para pemilih di Amerika menuju TPS (Beritasatu.com)
PINTOE.CO - Penghitungan suara di Pilpres AS telah dimulai pada Selasa malam (5/11/2024) waktu setempat. Hasil sementara menunjukkan capres Partai Republik Donald Trump unggul dari capres Partai Demokrat Kamala Harris di negara bagian Kentucky dengan perolehan sekitar 81.500 dan 35.900 suara.
Di negara bagian Indiana, kandidat Partai Republik ini juga mengungguli lawannya dengan selisih lebih dari 53.000 suara.
Penghitungan suara mulai dilakukan setelah tempat pemungutan suara (TPS) kecil di wilayah Indiana dan Kentucky bagian timur ditutup pada pukul 18.00 petang waktu setempat atau pada Rabu (6/11/2024) pagi pukul 05.00 WIB.
Sementara TPS besar akan ditutup pada pukul 19.00 malam waktu AS (pukul 06.00 WIB), pada negara bagian Florida, Georgia, dan Virginia,
Suara mulai dihitung segera setelah pemungutan suara ditutup. Pejabat pelaksana pemilu di beberapa negara bagian menyatakan penghitungan suara tahun ini akan lebih cepat dibandingkan pada Pilpres 2020, ketika pemilihan presiden berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
Segera setelah pemungutan suara dibuka, petugas pemilu sudah hadir di gudang penghitungan suara untuk memproses surat masuk dan pemungutan suara awal.
Sekitar 80 juta orang Amerika memberikan suara mereka lebih awal secara langsung atau melalui surat. Sementara sekitar 100 juta warga lainnya memberikan suara pada hari pemilu.
Setiap negara bagian memiliki proses dan seperangkat aturan berbeda dalam menghitung surat suara, dan waktu pelepasannya juga berbeda.
Berdasarkan sistem Pemilu AS, warga negara tidak memilih pemimpin mereka secara langsung. Sebaliknya, surat suara mereka untuk memilih 538 anggota kelompok yang disebut electoral college (EC). Merekalah yang kemudian memilih presiden dan wakil presiden.
Setiap negara bagian memberikan suara electoral college untuk kandidat yang memenangi suara terbanyak. Negara bagian yang lebih besar, dengan lebih banyak perwakilan di Kongres AS, mendapatkan bagian yang lebih besar dari 538 suara electoral college yang ditawarkan.
Calon Partai Demokrat Kamala Harris dan pesaingnya dari Partai Republik Donald Trump akan bersaing untuk mendapatkan 270 suara yang sangat penting yang mendorong mereka melewati ambang batas dan menjamin mereka mengunci kemenangan ke Gedung Putih.[]
Editor: Bisma