Citra Satelit Ungkap Korut telah Menggali Dua Parit Besar di Sekitar Perbatasan Korut-Korsel
Citra satelit Planet Labs PBC menunjukkan parit yang digali melintang jalan dan jalur rel kereta api yang melintasi bagian barat zona demiliterisasi (DMZ) antara kedua Korea.
Citra satelit dari Planet Labs PBC menunjukkan penggalian parit di sepanjang jalan di zona Demiliterisasi antara Korea Utara dan Selatan (AP/AP)
PINTOE.CO - Baru-baru ini, citra satelit mengungkapkan bahwa Korea Utara (Korut) telah membuat sedikitnya dua parit besar di sepanjang jalan dan jalur kereta api di perbatasannya dengan Korea Selatan. Sebelumnya, pasukan Kim Jong-un telah meledakkan bagian utara rute lintas perbatasan pada awal bulan ini.
Ketegangan antara kedua Korea mencapai titik tertinggi dalam beberapa tahun terakhir setelah Kim Jong-un berulang kali memamerkan program senjata nuklir dan rudalnya yang terus berkembang.
Citra satelit yang diambil hari Rabu (30/10/2024), oleh Planet Labs PBC menunjukkan parit yang digali melintang jalan dan jalur rel kereta api yang melintasi bagian barat zona demiliterisasi (DMZ) antara kedua Korea.
Dikutip dari Berita Satu, penggalian parit tersebut tampaknya telah dimulai tak lama setelah Korut menghancurkan jalanan di dekat Kaesong, kota perbatasan Korea Utara bagian barat, dan gabungan jalan raya dan rel kereta api di dekat perbatasan timur Korea pada tanggal 15 Oktober 2024.
Hasil foto Planet Labs memperlihatkan, gambar pertama dari parit tersebut muncul pada tanggal 17 Oktober 2024, setelah sempat tertutup awan yang menghalangi pandangan selama empat hari sebelumnya.
Lokasi ini dahulunya menuju kompleks pabrik yang kini telah ditutup di Kaesong. Pabrik-pabrik tersebut, yang melambangkan era pemulihan hubungan di masa lalu antara kedua negara, dikelola bersama oleh kedua Korea hingga Seoul menutupnya pada tahun 2016 akibat uji coba nuklir Korea Utara.
Beberapa kendaraan terlihat di lokasi parit, termasuk yang tampak seperti peralatan pemindah tanah.
Pekerjaan serupa diamati di persimpangan antara kedua negara di sepanjang pantai timur Semenanjung Korea. Pekerjaan itu memotong jalan tepat sebelum gerbang perbatasan Korea Utara di DMZ.
Para analis di situs web 38North yang berfokus pada Korea Utara, yang pertama kali melaporkan keberadaan parit tersebut, mengatakan pekerjaan tersebut dimulai segera setelah Korea Utara meledakkan jalan dan jalur rel kereta. Mereka memperkirakan bahwa parit barat memiliki panjang sekitar 125 meter dan lebar sekitar tujuh meter (23 kaki), dengan tumpukan besar tanah di kedua sisinya.
"Tujuan dari parit dan tanah tersebut tidak jelas, selain sebagai semacam blokade yang dimaksudkan untuk memutus jalur transportasi. Gundukan tersebut bisa jadi merupakan bagian dari penghalang, atau bisa jadi merupakan hasil sementara dari pekerjaan konstruksi," tulis para analis.
Mereka mengatakan beberapa truk masih terlihat di lokasi tersebut, yang menunjukkan bahwa pekerjaan tersebut belum selesai.
Mereka memperkirakan parit di penyeberangan timur sedikit lebih panjang, yakni 150 meter dengan hanya memiliki tanah dan pembersihan lahan di satu sisi.
Pada hari Kamis, Korea Utara menguji coba rudal balistik antarbenua untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun, yang mungkin merupakan langkah selanjutnya dalam membangun persenjataan yang dapat mengancam daratan AS.
Kim Jong-un mengamati peluncuran rudal tersebut, menyebutnya sebagai tindakan militer yang tepat untuk menunjukkan tekad Korea Utara dalam menanggapi tindakan musuh-musuhnya yang mengancam keamanan negara.[]
Editor: Bisma