Selama 11 bulan terakhir banyak sekali kebohongan Israel yang berhasil terungkap, termasuk pembakaran anak-anak serta kasus pemerkosaan massal oleh pejuang Hamas.

Jerman Ungkap Kebohongan Israel soal Pejuang Hamas Melakukan Pemerkosaan Massal

Bangunan-bangunan runtuh di Gaza | Foto: Tempo

PINTOE.CO - Kabar yang disiarkan Israel bahwa para pejuang Hamas melakukan pemerkosaan massal pada Oktober 2023 akhirnya dibantah oleh pihak Jerman.

Bantahan itu disampaikan Duta Besar Jerman untuk Israel Steffen Seibert. Ia mengakui sebelumnya turut mengedarkan propaganda tersebut. Dalam propagandanya, Israel menyebut para pejuang Hamas melakukan pemerkosaan massal selama Operasi Banjir al-Aqsa yang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Pekan lalu, Seibert merilis surat yang konon berasal dari seorang warga Israel yang bunuh diri karena tidak mampu mengatasi rasa sakit yang ia alami saat peristiwa Supernova pada 7 Oktober.

“Saya menyesal telah percaya bahwa surat bunuh diri itu nyata. Ternyata itu palsu. Menurut saya ini adalah tindakan yang mengerikan mengingat begitu banyak nyawa yang diambil di festival Nova, begitu banyak kejahatan yang dilakukan, begitu banyak jiwa yang hancur,” kata Seibert.

Surat palsu itu menjadi viral setelah diedarkan oleh dua propagandis terkenal Israel, Hen Mazzig (yang menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris) dan Aviva Klompas.

Mazzig menegaskan bahwa orang Israel tersebut mengakhiri hidupnya setelah "menyaksikan terlalu banyak kengerian, termasuk pemerkosaan seorang gadis" dan menyebutkan bahwa trauma karena tidak dapat menyelamatkan gadis yang diduga berada di dekatnya itulah yang menyebabkan dia merasa "tidak mampu melanjutkan hidupnya”.

Mazzig bekerja untuk Tel Aviv Institute, sebuah kelompok propaganda Israel. Klompas, mantan penulis pidato pemerintah Israel, adalah CEO dari perusahaan lobi lainnya, Boundless Israel. Keduanya sangat aktif menyebarkan tuduhan yang tidak terbukti mengenai pemerkosaan massal pada 7 Oktober.

Surat bunuh diri palsu tersebut tampaknya merupakan upaya untuk memberikan legitimasi tambahan terhadap cerita propaganda mengerikan yang telah gagal total. Penipuan terbaru ini gagal ketika jurnalis Israel berusaha menindaklanjuti dan mewawancarai keluarga korban bunuh diri.

Setelah awak media mencoba menghubungi keluarga korban tersebut, pencarian tersebut "berubah menjadi penyelidikan" dan menghasilkan temuan bahwa berita "itu benar-benar palsu".

Ini bukan pertama kalinya pemerintah Jerman mengambil bagian dalam misinformasi yang mendukung Israel dalam genosida Gaza. Pada Mei, Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock, menyatakan di sebuah acara di Berlin bahwa dia secara pribadi menyaksikan pemerkosaan yang difilmkan Hamas pada 7 Oktober.

Diwartakan Tempo pada 1 September 2024 kemarin, selama 11 bulan terakhir, banyak sekali kebohongan Israel yang berhasil didiskreditkan, termasuk pemenggalan kepala dan pembakaran anak-anak, janin yang dicabut dari rahimnya, dan, tentu saja, klaim mengenai pemerkosaan massal pada tanggal 7 Oktober.[]

kebohongan israel propaganda israel