BNN Perkuat Intelijen Cegah Penyelundupan Narkoba di Perbatasan
BNN telah memetakan wilayah-wilayah perbatasan yang rawan menjadi jalur masuk narkoba. Sebagian besar penyelundupan terjadi melalui sisi timur Pulau Sumatera, utara Pulau Kalimantan, dan barat Pulau Sulawesi.
Kepala BNN Komjen Pol Marthinus Hukom (kedua kiri), dalam konferensi pers terkait pengungkapan 15 kasus peredaran narkoba, di Jakarta, Kamis (5/12/2024). (Foto: Antara)
PINTOE.CO - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Marthinus Hukom menyatakan bahwa penguatan informasi intelijen menjadi langkah strategis dalam menjaga perbatasan Indonesia dari ancaman penyelundupan narkoba.
Langkah ini diambil sebagai solusi atas berbagai keterbatasan yang dihadapi BNN, termasuk faktor geografis dan sumber daya manusia.
"Memperkuat intelijen adalah salah satu cara kami menjaga wilayah perbatasan negara," ujar Marthinus, pada Kamis, 5 Desember 2024. Ia juga mengungkap pengungkapan 15 kasus peredaran narkoba di berbagai wilayah.
Marthinus menjelaskan, Indonesia memiliki lebih dari 108 ribu kilometer garis pantai dan banyak pulau kecil yang menjadi tantangan besar dalam pengawasan. Selain itu, keterbatasan jumlah personel turut mempersulit upaya penjagaan perbatasan secara maksimal.
Menghadapi tantangan ini, BNN terus memperkuat kolaborasi dengan instansi terkait, seperti TNI, Polri, serta Bea dan Cukai, untuk meningkatkan efektivitas pencegahan dan pemberantasan peredaran narkoba.
Ia juga mengimbau masyarakat agar aktif memberikan informasi terkait aktivitas penyelundupan narkoba, sehingga operasi dapat dilakukan lebih cepat dan efisien.
BNN telah memetakan wilayah-wilayah perbatasan yang rawan menjadi jalur masuk narkoba. Sebagian besar penyelundupan terjadi melalui sisi timur Pulau Sumatera, utara Pulau Kalimantan, dan barat Pulau Sulawesi.
Di Sumatera, jalur penyelundupan mencakup Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatera Selatan. Di Kalimantan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara menjadi wilayah yang paling rawan. Sementara itu, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan juga mendapat perhatian khusus dari BNN.
Marthinus menegaskan bahwa penguatan pengawasan di jalur-jalur tersebut menjadi prioritas utama BNN untuk meminimalkan peredaran narkoba. Ia menyampaikan komitmennya untuk terus melindungi Indonesia dari ancaman narkoba yang merusak generasi muda.