Panglima TNI menegaskan bakal terus memperkuat kemampuan TNI dalam menanggulangi bencana.

Enam Gunung Api Berstatus Siaga-Awas, Panglima TNI Kerahkan Pasukan Reaksi Cepat

Para personel TNI tengah mengevakuasi korban tewas akibat bencana alam (militer.id)

PINTOE.CO - Enam gunung api di Indonesia saat ini sedang berstatus awas hingga siaga. 

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi pada hari ini (11/11) melaporkan, yang berstatus siaga sebanyak lima gunung api:

  1. Gunung Awu (Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara)
  2. Gunung Ibu (Halmahera, Maluku)
  3. Gunung Iya (Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur)
  4. Gunung Marapi (Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat)
  5. Gunung Merapi (Jawa Tengah dan Yogyakarta).

Sementara satu gunung berapi yang berstatus awas yaitu Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur.

Guna menghadapi kemungkinan terjadi bencana besar akibat letusan gunung-gunung api tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyiapkan pasukan reaksi cepat penanggulangan bencana (PRCPB) di tingkat komando daerah militer (kodam). Pasukan ini juga akan ditugaskan untuk mengantisipasi bencana alam lainnya.

Sementara itu, untuk penanggulangan dampak bencana letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur, Panglima menyebut TNI telah mendirikan dapur lapangan dan mengerahkan tenaga medis untuk membantu korban.

"Jadi setiap kodam nanti ada batalion yang siaga untuk PRCPB dan apabila di wilayahnya terjadi bencana, pasukan itu yang bergerak cepat," kata Panglima TNI pada Senin, 11 November 2024, seperti dikutip dari Antara.

Gunung Lewotobi meletus beberapa kali sejak minggu lalu, menyebabkan 12.200 warga mengungsi, sembilan orang meninggal dunia, dan tiga orang luka-luka.

Status gunung berapi di Indonesia terbagi atas empat kategori, yaitu normal dengan kode hijau yang artinya tidak ada perubahan aktivitas vulkanik dan seismik, kemudian waspada dengan kode kuning yang artinya ada peningkatan aktivitas seismik dan mulai muncul aktivitas vulkanik, selanjutnya siaga dengan kode oranye yang artinya ada peningkatan aktivitas seismik dan peningkatan aktivitas vulkanik, kemudian status awas dengan kode merah yang artinya kemungkinan gunung berapi meletus.

Di lokasi yang sama, Panglima TNI menegaskan dirinya bakal terus memperkuat kemampuan TNI dalam menanggulangi bencana.

"Ke depan, TNI akan terus memperkuat kemampuan dan seluruh operasi dalam penanggulangan bencana, serta mempererat kerja sama dengan negara-negara sahabat di kawasan Asia Tenggara dengan mengedepankan prinsip 'PRIMA', yaitu profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif," tutur Panglima TNI.[]

 

Editor: Bisma

tni penanggulangan bencana