Penggunaan Ponsel yang Berlebihan Bisa Berefek pada Penyakit Jantung
Pengguna ponsel seluler yang teratur memiliki berrisiko lebih tinggi terhadap penyakit kardiovaskular.

Ilustrasi | Foto: Hops.id
PINTOE.CO - Bermain ponsel seluler memang menyenangkan. Akan tetapi, penggunaan ponsel berlebihan punya risiko kesehatan yang kini perlahan mulai terungkap.
Dikutip dari Medical Daily pada Kamis, 5 September 2024, studi terbaru yang diterbitkan Canadian Journal of Cardiology menunjukkan bahwa penggunaan ponsel seluler yang terlampau sering dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama di kalangan perokok aktif dan individu dengan diabetes.
Risiko ini sebagian disebabkan oleh gangguan tidur, stres psikologis, dan neurotisisme yang terkait dengan penggunaan ponsel, menurut penelitian tersebut.
Medan elektromagnetik frekuensi radio (RF-EMF) yang dipancarkan oleh ponsel menyebabkan disfungsi pada sumbu hipotalamus-pituitari-adrenal, respons inflamasi, dan stres oksidatif. Pancaran itu diperkirakan bisa mempengaruhi berbagai organ seperti jantung dan pembuluh darah.
"Namun, apakah penggunaan ponsel seluler terkait dengan risiko penyakit kardiovaskular masih belum pasti," jelas Dr. Yanjun Zhang, penulis artikel dalam jurnal tersebut seperti dilansir Antara.
Untuk memperkirakan efek kesehatan jangka panjang dari penggunaan ponsel seluler, para peneliti melakukan studi komprehensif berskala besar yang melibatkan 444.027 peserta dari UK Biobank, yang tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular.
Penggunaan ponsel peserta antara tahun 2006 dan 2010 dinilai berdasarkan data yang dilaporkan sendiri. Penggunaan teratur didefinisikan sebagai melakukan setidaknya satu panggilan per minggu.
Selama masa tindak lanjut median 12 tahun, para peneliti melacak kejadian stroke, penyakit jantung koroner, fibrilasi atrium, dan gagal jantung peserta menggunakan catatan rumah sakit dan kematian yang terhubung.
Temuan menunjukkan bahwa dibandingkan dengan pengguna ponsel seluler yang tidak teratur, pengguna ponsel seluler yang teratur memiliki risiko yang secara signifikan lebih tinggi terhadap penyakit kardiovaskular.
Ketika peneliti mengeksplorasi bagaimana pola tidur, stres psikologis, dan neurotisisme mempengaruhi hasil ini, mereka menemukan bahwa faktor-faktor ini mungkin merupakan mekanisme potensial dari hubungan antara penggunaan ponsel seluler dan penyakit kardiovaskular.
Pola tidur yang buruk dan kesehatan mental yang buruk dapat mempengaruhi perkembangan penyakit kardiovaskular melalui gangguan ritme sirkadian, gangguan endokrin dan metabolik, serta peningkatan inflamasi. Selain itu, paparan kronis terhadap radiasi RF-EMF yang dipancarkan dari ponsel dapat menyebabkan stres oksidatif dan respons inflamasi.
Oleh karena itu, paparan radiasi RF-EMF dari ponsel seluler dalam kombinasi dengan merokok dan diabetes mungkin memiliki efek sinergis dalam meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Meskipun temuan menunjukkan risiko penyakit yang meningkat secara moderat dengan penggunaan ponsel seluler, para peneliti memperingatkan bahwa hal ini tidak perlu menjadi alarm bagi masyarakat umum.
Sebaliknya, mereka menganjurkan kebiasaan penggunaan ponsel seluler yang bertanggung jawab sebagai bagian berharga dari pendekatan menyeluruh untuk menjaga kesehatan kardiovaskular.