Pembekuan Pengurus PAS Aceh Utara, Tgk Muhammad Nur: Ada Peran Abu Mudi
"Abu Mudi yang mengarahkan pembekuan pengurus Aceh Utara, dan para pimpinan PAS yang mayoritas alumni Samalanga tidak berani menolak keinginan pembekuan itu," kata Tgk Muhammad Nur

Teungku Muhammad Nur
PINTOE.CO - Baru baru ini, pengurus Partai Adil dan Sejahtera (PAS) Aceh Utara dibekukan oleh Dewan Mustasyar (Dewan Penasihat) Provinsi.
Partai lokal berbasis teungku dayah yang baru seumur jagung ini tengah dilanda konflik internal.
Dampak dari konflik itu, Teungku Muhammad Nur dibekukan sebagai ketua PAS Aceh Utara bersama dengan semua pengurusnya.
Hingga kini, belum ada pernyataan tegas dari pimpinan DPP PAS soal kesalahan Teungku Muhammad Nur sehingga kepengurusannya dibekukan.
Saat dikonfirmasi Pintoe.co, Ketua DPP PAS Tu Bulqani Tanjungan menolak memberi penjelasan. Dia meminta ditanyakan kepada Abi Hidayat yang juga anggota Dewan Mustasyar PAS. Sebaliknya, Abi Hadiyat meminta ditanyakan kepada Tu Bulqaini.
Beredar kabar, ada dugaan keterlibatan Teungku H Hasanoel Basry HG atau yang lebih dikenal Abu Mudi dalam pembekuan kepengurusan PAS Aceh Utara. Di PAS, Abu Mudi duduk sebagai Dewan Penasehat.
Ditanyakan tentang itu, Teungku Muhammad Nur membenarkannya. Kata dia, Abu Mudi punya andil besar dalam pembekuan kepengurusan PAS Aceh Utara.
"Abu Mudi yang mengarahkan pembekuan pengurus Aceh Utara, dan para pimpinan PAS yang mayoritas alumni Samalanga tidak berani menolak keinginan pembekuan itu," kata Tgk Muhammad Nur yang alumni Dayah Tanoh Mirah kepada Pintoe.co, Jumat 21 Juni 2024.
Lebih lanjut, kata Teungku Muhammad Nur, langkah pembekuan ini dipicu oleh permintaan salah satu kandidat gubernur Aceh.
Menurutnya, calon gubernur itu adalah orang yang dulu meminta dibentuknya Partai PAS pada 2021.
"Kandidat gubernur tersebut meminta untuk membentuk partai PAS, dan para ketua dan pengurus yang tidak memihak kepada calon gubernur itu diminta untuk dikeluarkan dari partai," ujarnya.
Tgk Muhammad Nur juga mengakui adanya ketidaksesuaian pandangan antara dirinya dengan calon gubernur tersebut.
"Saya memang kurang cocok dengan calon gubernur tersebut," katanya seraya menyebut nama calon gubernur itu. (Dengan pertimbangan tertentu, Pintoe.co belum dapat menyebut namanya).
Ketidaksepahaman ini diduga menjadi salah satu alasan utama di balik pembekuan kepengurusan PAS Aceh Utara.
Dampak konflik ini, saat ini lahir dualisme kepemimpinan di PAS Aceh Utara, dengan dua kubu pengurus yang saling mengklaim keabsahan masing-masing.
Tgk Muhammad Nur menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mencari solusi atas masalah ini.
Melalui pengacara, Tgk Muhammad Nur telah menyampaikan surat kepada Dewan Mustasyar agar mencabut keputusan pembekuan pengurus PAS Aceh Utara, dianggap tidak sesuai dengan AD-ART partai.
"Terakhir, kita sudah surati Dewan Mustasyar (Dewan Musyawarah) Provinsi, tapi tidak ada balasan. Kita juga akan surati Majelis Tahkim atau Majelis Mahkamah Partai untuk mengingatkan bahwa tindakan pembekuan pengurus PAS Aceh Utara tidak sah dan tidak sesuai AD/ART. Pembekuan pengurus PAS di Aceh Utara harus dicabut," pungkasnya.
Pintoe.co masih mencoba menghubungi Abu Mudi Samalanga untuk meminta konfirmasi. Abi Hidayat yang hendak dikonfirmasi kembali, belum mengangkat panggilan telepon. []
Baca juga:
Pengurus PAS Aceh Utara Dibekukan, Abi Hidayat Wali: Alasannya Tanyakan ke Ketua Umum Partai