Pedagang Suvenir Keluhkan Penjualan Sepi di PON XXI Aceh
"Penjualan suvenir sepi karena lokasi acara tersebar dan berjauhan," kata Tommy.
Stand suvenir PON XXI Aceh-Sumut di sekitar Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. Foto: Fauzan/Pintoe.co
PINTOE.CO - Tommy, seorang pedagang suvenir asal Jakarta yang berjualan di sekitar Stadion Harapan Bangsa (SHB) Banda Aceh, mengeluhkan rendahnya penjualan selama acara Pekan Olahraga Nasional (PON) di Aceh.
"Penjualan suvenir sepi karena lokasi acara tersebar dan berjauhan," kata Tommy, Sabtu, 14 September 2024.
Menurutnya, penjualan jauh dari harapan karena pengunjung tidak terpusat di satu tempat, sehingga berdampak pada jumlah pembeli.
Tommy menjual berbagai suvenir bertema PON, seperti pin, bros, kaos, topi, hingga jaket. Harga barangnya mulai dari Rp5 ribu untuk pin hingga Rp100 ribu-Rp200 ribu untuk jaket. "Yang paling laris pin-pin PON," ujarnya.
Meski ada yang diminati, pendapatan Tommy masih jauh dari target. "Omzet harian hanya sekitar Rp1,5 juta, padahal biasanya di acara besar bisa mencapai Rp20-25 juta per hari," tutupnya.[]