Uni Eropa Siap Biayai Rekonstruksi Suriah dan Gaza
Uni Eropa tidak hanya berkomitmen pada bantuan kemanusiaan, tetapi juga pada tahap awal rekonstruksi.

Gaza menanggung bekas-bekas perang dengan kerusakan parah akibat serangan udara Israel yang membuat banyak jalan kini tidak dapat dikenali lagi I Foto: MEE/Mohammed al-Hajjar
PINTOE.CO - Komisaris UE untuk kawasan Mediterania, Dubravka Suica, mengatakan Uni Eropa (UE) berencana mengalokasikan dana untuk membantu rekonstruksi di Suriah dan Gaza dalam konferensi donor yang akan digelar pekan depan.
Hal ini disampaikannya di tengah evaluasi terhadap rezim sementara yang berkuasa di Damaskus.
Mengutip Bloomberg Technoz pada Kamis, 13 Maret 2025, dalam wawancara yang dilakukan baru-baru ini, Suica mengungkapkan bahwa Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad al-Shaibani, akan menghadiri pertemuan pada Senin mendatang, meskipun negara tersebut masih menghadapi bentrokan dan ketegangan politik.
“Kami menyadari adanya gejolak di Suriah, tetapi kami berusaha menjalin kontak yang lebih baik dengan pemerintah saat ini,” kata Suica.
Dia menambahkan bahwa Uni Eropa tidak hanya berkomitmen pada bantuan kemanusiaan, tetapi juga pada tahap awal rekonstruksi, “Pemerintah saat ini membutuhkan dana untuk menjalankan negara."
Suica bertanggung jawab dalam merancang strategi baru Uni Eropa untuk kawasan Mediterania yang dijadwalkan akan diadopsi pada kuartal ketiga tahun 2025.
Selain fokus pada Suriah, UE juga berencana mengadakan konferensi khusus bagi perusahaan-perusahaan Eropa untuk berkontribusi dalam rekonstruksi Gaza, jika situasi politik memungkinkan.
Konferensi tersebut akan melibatkan sektor swasta dari negara-negara anggota UE serta lembaga internasional seperti Bank Dunia dan Bank Investasi Eropa.
“Eropa tidak bisa membangun kembali Gaza sendirian. Kami membutuhkan mitra,” ujar Suica seraya menekankan pentingnya dukungan dari komunitas internasional dan negara-negara Teluk.
“Kami juga berharap Amerika Serikat bisa bergabung, tetapi hingga saat ini belum ada kejelasan,” ujarnya.
UE menyambut baik rencana rekonstruksi Gaza yang digagas Mesir dan didukung oleh negara-negara Arab. Kepala kebijakan luar negeri UE, Kaja Kallas, menyebut rencana tersebut sebagai “dasar yang serius untuk diskusi lebih lanjut.”
Terkait keputusan pemerintahan Presiden Donald Trump yang memangkas sebagian besar program bantuan dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), Suica mengatakan bahwa Uni Eropa sedang mengevaluasi dampaknya secara kasus per kasus untuk memastikan bantuan diberikan pada sektor yang paling mendesak.
“Bantuan global yang disediakan oleh Uni Eropa sudah sangat substansial,” ujarnya.
Dia menegaskan bahwa blok tersebut terus berupaya menyeimbangkan kebutuhan bantuan internasional di tengah keterbatasan anggaran.
Sebelumnya, menteri luar negeri dari Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris menegaskan dukungan terhadap inisiatif negara-negara Arab dalam membangun kembali (rekonstruksi) jalur Gaza yang mengalami kehancuran akibat agresi Israel.
Rencana tersebut diperkirakan membutuhkan dana sebesar US$ 53 miliar (sekitar Rp865 triliun). Pembangunan Gaza bertujuan untuk mencegah pengusiran warga dari wilayah Palestina tersebut.
Inisiatif ini yang dirancang oleh Mesir dan telah disepakati oleh para pemimpin negara Arab meski mendapat penolakan dari Israel dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.[]
Editor: Lia Dali