KBRI Canberra menyebutkan berhasil melakukan kontak dengan WNI yang berada di Vanuatu usai gempa melanda negara itu.

Gempa Magnitudo 7,4 di Vanuatu, Kemlu RI Konfirmasi Kondisi WNI

Petugas penyelamat terlihat di lokasi bangunan yang runtuh setelah gempa bumi dahsyat melanda Port Vila, ibu kota Vanuatu, Senin (17/12/2024) | Foto: AFP

PINTOE.CO - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) melaporkan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban imbas gempa bumi magnitudo 7,4 yang mengguncang Vanuatu pada Selasa, 17 Desember 2024.

"KBRI Canberra yang memiliki akreditasi di Vanuatu telah berkoordinasi dengan otoritas Vanuatu dan berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia di Vanuatu. Hingga saat ini tidak ada informasi WNI yang menjadi korban gempa," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Judha Nugraha, dalam pernyataanya pada Rabu, 18 Desember 2024.

Judha menjelaskan ada 48 WNI yang tinggal di Vanuatu, mayoritas bekerja sebagai anak buah kapal. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak KBRI Canberra untuk memantau kondisi WNI di Vanuatu.

Sebelumnya KBRI Canberra menyebutkan berhasil melakukan kontak dengan WNI yang berada di Vanuatu usai gempa melanda negara itu.

Dilansir VOI, Wakil Kepala Perwakilan RI di KBRI Canberra, Lintang Paramitasari, mengatakan jaringan komunikasi mulai tersambung dan bisa mendapatkan kabar dari WNI di Vanuatu.

Sementara itu, Korfung Protokol dan Konsuler KBRI Canberra, Haryo Adil Wicaksono, mengatakan WNI di Vanuatu menyampaikan kondisi mereka saat ini baik-baik saja dan tidak ada yang terluka.

"Hanya saja kondisi di Port Vila masih porak poranda, banyak bagian jalan yang rusak, gedung roboh, bangunan rusak dan fasilitas listrik, air dan telepon belum normal kembali," tulisnya dalam pesan singkat kepada VOI dikutip Rabu, 18 Desember 2024.

Haryo mengatakan secara garis besar tidak ada WNI yang mengungsi akibat gempa kemarin.

"Sebagian besar WNI yang tinggal di Vanuatu bekerja sebagai ABK kapal ferry penyeberangan antar-pulau, dan info dari mereka hari ini kapal ferry sudah bisa beroperasi dan mereka sudah bekerja seperti normal," jelasnya.

"Sedangkan WNI yang bekerja sebagai pemilik restoran di sana, saat ini masih belum bisa bekerja lagi karena kondisi mall tempat restorannya berada dalam kondisi rusak parah," tambahnya.

Vanuatu diguncang gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,3 sekitar pukul 12.51 waktu setempat pada Selasa, 17 Desember 2024.

Badan Survei Geologi Amerika Serikat (US Geological Survey/USGS) melaporkan gempa tersebut berpusat 30 kilometer dari barat ibu kota Port Vila dengan kedalaman 43 kilometer dari dasar laut. 

Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS sebelumnya mengeluarkan peringatan tsunami, tapi kemudian dibatalkan.

Gempa merusak bangunan komersial, kedutaan besar, dan sebuah rumah sakit. Komisaris Polisi Vanuatu Robson Iavro dalam sebuah pesan video mengatakan upaya penyelamatan difokuskan pada dua bangunan yang runtuh.

Kantor Federasi Internasional Palang Merah Pasifik (ICRC) melaporkan ada 14 orang tewas, sementara 200 orang lainnya dirawat di rumah sakit.

"Pemerintah Vanuatu melaporkan 14 korban tewas dan 200 orang dirawat karena luka-luka di rumah sakit utama di Port Vila," kata Kepala Kantor Federasi Internasional Palang Merah Pasifik (ICRC), Katie Greenwood, dikutip dari Sputnik pada Rabu, 18 Desember 2024.

Saat ini upaya penyelamatan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan terus dilakukan. Kemungkinan jumlah korban masih bisa bertambah.

Perdana Menteri Vanuatu, Charlot Salwai, mengatakan komite bencana nasional telah mengumumkan keadaan darurat dan memberlakukan jam malam selama tujuh hari di daerah-daerah yang mengalami kerusakan parah.[]


Editor: Lia Dali

gempa vanuatu kemlu ri kbri canberra wni di vanuatu