Kemlu Ungkap Reynhard Sinaga Alami Tekanan Psikis di Penjara Inggris
Reynhard dinyatakan bersalah pada Januari 2020 karena melakukan 159 serangan seksual terhadap 48 pria berbeda, setelah menipu mereka agar menggunakan obat bius.

Ilustrasi sel penjara I Foto: Istockphoto
PINTOE.C - Kementerian Luar Negeri bersama KBRI London memonitor kondisi terpidana seumur hidup kasus penyerangan seksual Reynhard Sinaga (RS) yang saat ini mendekam di Penjara Wakefield, Inggris.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha, memastikan pihaknya sudah berkomunikasi, baik dengan Reynhard maupun dengan pihak otoritas penjara setempat.
“Kondisi RS secara umum baik, namun memang mengalami tekanan psikis terkait dengan kasus perundungan (di penjara),” ucap Judha dilansir ANTARA, Selasa, 24 Desember 2024.
Terkait informasi soal kekerasan sesama tahanan terhadap Reynhard yang baru-baru ini ramai di media sosial, Judha memastikan bahwa hal tersebut terjadi pada Juli 2023 dan bukan terjadi tahun ini.
Judha menyebut pihak penjara sudah melakukan pemeriksaan kondisi (welfare check) Reynhard Sinaga. Selain itu, pihaknya juga telah meminta Reynhard menghubungi keluarganya di Indonesia untuk memastikan kabarnya saat ini.
“RS pun sudah menghubungi keluarganya di Indonesia sebanyak dua kali,” kata Judha.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, memastikan bahwa pemerintah RI memantau dekat kondisi Reynhard Sinaga, khususnya setelah beredar kabar bahwa pria itu diserang sesama tahanan di penjara Inggris.
Pada konferensi pers di Kantor Kemenko Kumham Imipas pada Jumat, 20 Desember 2024, Yusril mengatakan telah menugaskan jajarannya untuk berkomunikasi dengan pihak keluarga Reynhard maupun dengan Kemlu RI untuk mendapat informasi sebanyak-banyaknya mengenai kondisi Reynhard.
Reynhard, 41 tahun, telah menjadi sasaran penyerangan terencana yang dilakukan oleh narapidana yang main hakim sendiri. Namun, Reynhard diketahui berhasil menghindari cedera serius dalam serangan tersebut karena sipir penjara segera mengamankan.
Reynhard dinyatakan bersalah pada Januari 2020 karena melakukan 159 serangan seksual terhadap 48 pria berbeda. Ini dilakukan setelah menipu mereka agar menggunakan obat bius.
Korban Reynhard berkisar antara 18 hingga 36 tahun, tetapi usia rata-rata adalah 21 tahun berdasarkan informasi Pengadilan Manchester.
Sebagian besar korban adalah pelajar, termasuk korban yang berhasil lepas dari cengkeramannya dan menyebabkan Reynhard ditangkap.
Perbuatan itu dilakukannya saat dia tinggal di Manchester sebagai mahasiswa antara tahun 2015 dan 2017. Kasusnya terungkap pada 2017 silam.
Sejak saat itu dia dikenal sebagai pelaku kejahatan seksual "paling produktif" dalam sejarah Inggris. Dia saat ini menjalani hukuman seumur hidup minimal 40 tahun.[]
Editor: Lia Dali