James Elder mengatakan dalam konferensi pers di PBB Jenewa, banyak anak-anak di Gaza telah beberapa kali mengungsi sejak perang berlangsung lebih dari setahun yang lalu.

UNICEF: Kondisi Anak-Anak di Gaza Semakin Memburuk

Pasokan makanan, air, dan obat-obatan di Gaza semakin minim dan diperburuk serangan Israel serta pembatasan ketat bantuan kemanusiaan. I Foto: Antara

PINTOE.CO - Juru bicara Organisasi PBB yang berfokus pada hak-hak anak-anak dan perempuan UNICEF, James Elder mengatakan kondisi anak-anak di Gaza semakin menggenaskan dari hari ke hari. Pasokan makanan, air, dan obat-obatan semakin minim dan diperburuk serangan Israel serta pembatasan ketat bantuan kemanusiaan.

James Elder mengatakan dalam konferensi pers di PBB Jenewa, banyak anak-anak di Gaza telah beberapa kali mengungsi sejak perang berlangsung lebih dari setahun yang lalu.

"Setiap hari, kekurangannya semakin parah," ujar Elder menyoroti bahwa 85 persen dari Jalur Gaza berada di bawah perintah evakuasi dan dalam kondisi yang tak layak huni.

Dia juga menyoroti penurunan tajam dalam pengiriman bantuan kemanusiaan, terutama di bulan Agustus yang mencatat jumlah bantuan terendah yang masuk ke Gaza sejak konflik dimulai.

Selain itu, baru-baru ini, tidak ada truk komersial yang diizinkan memasuki Gaza sehingga memperparah situasi yang sudah ada.

Elder memperingatkan jika pembatasan terhadap bantuan tidak segera dicabut dan serangan tidak dihentikan, situasi anak-anak yang sudah parah ini hanya akan semakin memburuk.

"Setiap harinya, kondisi bagi anak-anak semakin buruk dari hari sebelumnya, dan ini akan terus berlanjut selama serangan berlangsung dan pembatasan bantuan kemanusiaan terus diperketat," tambahnya seperti diwartakan Elshinta.com.

"Sulit dibayangkan, tetapi besok akan lebih buruk bagi anak-anak daripada hari ini."

Save the Children International juga menggambarkan Wilayah Pendudukan Palestina (OPT) sebagai "tempat paling mematikan di dunia bagi anak-anak saat ini."

"Setidaknya 3.100 anak-anak di bawah usia 5 tahun telah tewas di Gaza, dan ribuan lainnya berisiko mengalami malnutrisi berat seiring dengan ancaman kelaparan yang semakin nyata," katanya pada Selasa melalui platform X.

Israel terus melancarkan serangan brutal di Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Otoritas kesehatan setempat mencatat, sejak serbuan itu lebih dari 42.300 orang telah tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 98.600 lainnya terluka.

Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk di Jalur Gaza menjadi pengungsi, di tengah blokade yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Upaya mediasi yang dipimpin oleh AS, Mesir, dan Qatar untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas telah gagal karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk menghentikan perang.[]

 

kondisi anak-anak di gaza unicef save the children