Presiden Senegal Bubarkan Parlemen, Pemilu Darurat Segera Digelar
Faye memenangkan pemilu pada Maret silam dan menjadi presiden terpilih termuda di Afrika.
Presiden Senegal Bassirou Diomaye Faye | Foto: VOA Indonesia
PINTOE.CO - Presiden Senegal Bassirou Diomaye Faye membubarkan parlemen yang didominasi oleh kubu oposisi. Tindakan ini ia lakukan pada Kamis kemarin, 12 September 2024.
Pembubaran parlemen tersebut membuka jalan bagi terselenggaranya pemilu legislatif dadakan enam bulan setelah ia terpilih. Pemilu akan digelar pada 17 November 2024 mendatang.
Faye meminta pemilih untuk memberikan mandat kepada partainya sehingga ia dapat melaksanakan "transformasi sistemik". Menurut sejumlah analis, partai politik Faye, PASTEF, berpeluang tinggi menjadi mayoritas, mengingat popularitas partai itu dan margin kemenangannya dalam pemilihan presiden pada Maret lalu.
Platform oposisi Benno Bokk Yaakar yang dipimpin mantan Presiden Macky Sall mengutuk tindakan tersebut. Mereka menilai Faye telah mengadakan sesi legislatif dengan alasan bohong untuk mengumumkan pembubaran itu, menuduhnya melakukan "sumpah palsu."
Dikutip dari VOA Indonesia, Faye memenangkan pemilu pada Maret silam dan menjadi presiden terpilih termuda di Afrika, kurang dari dua minggu setelah ia dibebaskan dari penjara. Kebangkitannya mencerminkan rasa frustrasi yang meluas di kalangan pemuda Senegal terhadap arah negara.
Selama kampanye presiden, ia menjanjikan reformasi yang meluas untuk meningkatkan standar hidup rakyat, termasuk memerangi korupsi, meninjau ulang izin penangkapan ikan untuk perusahaan asing, dan memberikan bagian yang lebih besar dari sumber daya alam negara tersebut untuk penduduk.[]