Wamenkominfo Nezar Patria Beri Kuliah Umum di UIN Ar-Raniry
Nezar mengingatkan, mahasiswa perlu memelihara kemampuan berpikir kritis karena itu adalah saringan untuk menyerap mana informasi yang berguna dan mana yang tidak

Wamenkominfo Nezar Patria memberi kuliah umum di UIN Ar-Raniry Banda Aceh| Foto: Pintoe.co/YAS
PINTOE.CO - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria memberi kuliah umum di ruang teater museum Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh, Rabu, 8 Mei 2024.
Kuliah umum itu mengangkat tema 'Moderasi Beragama di Ruang Digital dan Tumbuh Bersama untuk Membangun Bisnis dan Ekosistem Digital.'
Kuliah umum itu diwarnai diskusi yang dipandu oleh Reza Idria, akademisi UIN Ar-Raniry yang juga alumni Harvard University.
Nezar menggarisbawahi, di tengah meningkatnya jumlah pengguna pengguna internet di Indonesia, angka indeks literasi digital Indonesia masih di level menengah.
"Tahun 2024 indeks literasi digital hanya 3,56 dari skala 5. Artinya kita masih berada di tengah-tengah dalam hal literasi digital," kata Nezar.
Nezar mengatakan ada banyak informasi menyesatkan yang beredar di platform media sosial. Ada yang dibuat sengaja untuk menyesatkan, ada yang mengunggah ulang lantaran ketidaktahuannya.
"Artinya ada ketidakmatangan dalam penggunaan media digital ini. Itu sebabnya banyak hoaks dan disinformasi," kata Nezar.
Mengutip data organisasi masyarakat anti hoaks, Nezar mengatakan yang terbanyak terpapar konteb hoaks adalah orang muda dan orang tua yang berusia lanjut.
"Mereka sangat rawan jadi korban hoaks," kata Nezar.
Itu sebabnya, Nezar menambahkan, Kominfo terus berupaya memacu penguasaan ruang digital yang positif lewat literasi digital .
Menjawab pertanyaan tentang strategi mengatasi konten radikal di ruang digital, Nezar mengatakan pihaknya berupaya menjaga keseimbangan antara hak sipil untuk kebebasan berbicara dan ancaman terhadap keamanan nasional.
"Kalau terlalu dikendalikan, ada beberapa ruang kebebasan sipil yang terdampak. Di sisi lain, keamanan nasional harus terjaga. Ini harus dijaga keseimbangannya," kata Nezar.
Di Kominfo sendiri, kata Nezar, ada tim yang menangani konten-konten radikal untuk di-take down.
Nezar mengingatkan, mahasiswa perlu memelihara kemampuan berpikir kritis karena itu adalah saringan untuk menyerap mana informasi yang berguna dan mana yang tidak.
"Setiap hari kita menghadapi lautan sampah informasi. Sebaiknya tidak perlu membuang waktu untuk hal-hal yang tidak penting," kata Nezar di hadapan mahasiswa dan akademisi UIN Ar-Raniry.[]