Pemerintah Aceh akan Tinjau Kembali Usulan Pulau Khusus untuk Pengungsi Rohingya
Catatan Dirjen Imigrasi Aceh, saat ini total warga Rohingya di Aceh mencapai 1.104 orang yang tersebar di empat penampungan sementara.

Ilustrasi pengungsi Rohingya. Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, mengatakan Pemerintah Aceh akan meninjau kembali usulan pulau khusus untuk pengungsi Rohingya di Aceh I Foto: The New York Times
PINTOE.CO - Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah akrab disapa Dek Fadh, mengatakan Pemerintah Aceh akan meninjau dan melihat kembali usulan pulau khusus untuk pengungsi Rohingya yang diutarakan pihak Imigrasi Aceh.
"Kami akan tinjau kembali kehadiran Rohingya ini, apakah membuat kami terbebani berat," kata Dek Fadh pada awak media di lokasi Gudang Bulog Aceh pada Selasa, 25 Februari 2025, dikutip dari Kompas.com.
Dek Fadh mengatakan bahwa secara manusiawi, selama ini masyarakat dan pihak terkait di Aceh sudah membantu para pengungsi Rohingya dengan baik. Namun, menurutnya kehadiran para pengungsi tersebut harus disertai aturan agar tidak membebani masyarakat.
"Saya mendapatkan laporan di sejumlah daerah, kehadiran mereka justru meresahkan," ujarnya.
Dek Fadh menyebutkan hal ini memang tidak bisa dibiarkan. Namun, karena dirinya baru menjabat maka pihaknya nanti akan mengambil langkah terbaik untuk mengatasinya.
"Kalau masyarakat menjadi terganggu, mungkin kami akan ambil sikap nanti," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh, Novianto Sulaksono, mengatakan perlu kebijakan yang lebih tegas terkait penanganan pengungsi Rohingya di Aceh.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XIII DPR RI pada Senin, 24 Februari 2025, Novianto mengatakan para pengungsi Rohingya bisa dipulangkan secara sukarela atau dicarikan pulau tertentu.
"Solusi lainnya adalah penempatan ke negara ketiga dan pemulangan sukarela atau bisa juga mungkin dicarikan suatu pulau untuk menampung mereka," ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa hal ini bisa menjadi solusi terhadap beberapa permasalahan yang muncul atas keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh.
"Beberapa hal yang kami inventarisasikan terhadap permasalahan pengungsi adalah pelecehan antara sesama pengungsi di tempat, pengungsi melarikan diri yang dicurigai kabur ke Malaysia menggunakan jaringan TPPO," urainya.
"Terjadi penolakan pada warga sekitar, penolakan terhadap rencana penambahan pengungsi Rohingya yang baru di tempat penuh darurat, kecemburuan sosial masyarakat terhadap pengungsi Rohingya, belum terdapatnya anggaran," lanjutnya.
Novianto menyebut saat ini warga Rohingya di Aceh total mencapai 1.104 orang yang berada di empat penampungan sementara, yakni penampungan Kantor Imigrasi Lhokseumawe berjumlah 93 orang, penampungan di Aceh Timur 376 orang, penampungan di Desa Kulee Pidie 59 orang, dan Desa Mina Raya Pidie 576 orang.[]
Editor: Lia Dali