Marwan menjelaskan, kondisi cuaca sering menjadi kendala utama. Hujan bisa menghentikan aktivitas alat mesin pertanian seperti combine harvester.

Begini Cerita Petani Muda Aceh Bisa Raup Rp20-30 Juta per Bulan dari Pertanian Modern

Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama Marwan (24), petani muda asal Lhoksukon, Aceh Utarak dalam acar apel Brigade Pangan di Lhoksukon, Aceh Utara

PINTOE.CO - Setelah kesuksesan Matius di Merauke, kini Marwan, petani muda asal Lhoksukon, Aceh Utara, menjadi sorotan sektor pertanian.

Marwan (24) mengaku berhasil mendapatkan penghasilan bulanan hingga Rp 20-30 juta sebagai operator alat mesin pertanian modern.

Hal itu diungkapkan Marwan saat berbicara di depan Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada Apel Brigade Pangan di Lhoksukon.

Menurutnya, dalam sehari, dia bisa mengolah hingga 2 hektare lahan dengan penghasilan kotor Rp 6 juta dari pekerjaannya.

Namun, Marwan menjelaskan, kondisi cuaca sering menjadi kendala utama. Hujan bisa menghentikan aktivitas alat mesin pertanian seperti combine harvester.

"Saat hujan, padi basah dan saya tidak bisa memanen," ungkap Marwan saat menjelaskan tantangan yang sering dihadapinya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman memuji semangat pemuda seperti Marwan yang mau menekuni sektor pertanian modern.

"Kisah Marwan membuktikan bahwa pertanian modern menjanjikan kesejahteraan. Di sini, penghasilannya bahkan lebih besar dari Matius di Merauke," kata Amran.

Amran juga mengajak masyarakat memanfaatkan teknologi alat mesin pertanian untuk mendorong kesejahteraan dan efisiensi di bidang pertanian.

"Kami ingin ada lebih banyak Marwan-Marwan baru yang muncul dan sukses seperti dia," ujar Amran dengan optimisme.

Marwan mengaku bersyukur bisa bergabung dalam Brigade Pangan, meski baru enam bulan menjadi operator alat mesin pertanian.

"Sebelumnya, saya hanya menganggur, tetapi sekarang hidup saya berubah berkat alsintan," ungkapnya penuh syukur.

Pada kesempatan tersebut, Amran juga memantau kesiapan 66 Kelompok Brigade Pangan untuk menggarap 11.558 hektare lahan di Aceh.

Menurutnya, optimalisasi lahan ini merupakan langkah penting untuk mendukung cita-cita besar menuju swasembada pangan di Indonesia.

petani muda aceh petani aceh