Stres Akibat Pekerjaan Bisa Memicu Kenaikan Berat Badan Perempuan
Stres dapat membuat seseorang cenderung memilih makanan yang tidak sehat sebagai bentuk pelarian. Akibatnya, terjadi penumpukan lemak yang memicu kenaikan berat badan bahkan obesitas.

PINTOE.CO - Stres akibat pekerjaan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Kelelahan fisik akibat pekerjaan menciptakan kelelahan mental. Sebaliknya, kelelahan mental berdampak buruk pula pada kondisi fisik.
Salah satu dampak fisik yang cukup signifikan akibat stres karena pekerjaan adalah kenaikan berat badan, terutama pada perempuan. Kenaikan berat badan ini bukan sekadar masalah estetika, melainkan juga membawa risiko kesehatan yang serius.
Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol. Hormon ini berfungsi untuk membantu tubuh mengatasi stres. Namun dalam jangka panjang, kadar kortisol yang tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon lainnya.
Salah satu efeknya adalah meningkatnya nafsu makan, terutama pada makanan yang mengandung gula dan lemak tinggi. Makanan-makanan ini memberikan rasa nyaman sementara, namun pada akhirnya justru akan memperburuk kondisi kesehatan.
Stres juga dapat membuat seseorang cenderung memilih makanan yang tidak sehat sebagai bentuk pelarian atau hadiah bagi diri sendiri.
Makanan cepat saji, makanan olahan, dan minuman manis menjadi pilihan populer karena mudah didapatkan dan memberikan kepuasan instan. Padahal, makanan-makanan ini tinggi kalori dan rendah nutrisi, sehingga dapat menyebabkan penumpukan lemak di dalam tubuh.
Stres seringkali membuat seseorang merasa lelah dan tidak berenergi. Akibatnya, aktivitas fisik yang seharusnya dilakukan menjadi terabaikan. Padahal, olahraga adalah salah satu cara efektif untuk mengurangi stres dan membakar kalori. Kurangnya aktivitas fisik akan semakin memperparah masalah kenaikan berat badan.
Kenaikan berat badan akibat stres dapat memicu berbagai masalah kesehatan jangka panjang, seperti:
- Obesitas: Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki kelebihan berat badan yang signifikan. Obesitas dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, stroke, dan beberapa jenis kanker.
- Gangguan Metabolisme: Stres kronis dapat mengganggu metabolisme tubuh, sehingga tubuh menjadi kurang efisien dalam membakar kalori dan menyimpan lebih banyak lemak.
- Penyakit Jantung: Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. Lemak berlebih dapat menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.
- Diabetes: Resistensi insulin, yang sering terjadi pada orang yang obesitas, dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
- Gangguan Mental: Stres dan obesitas dapat saling memperkuat. Orang yang obesitas cenderung memiliki tingkat stres yang lebih tinggi, dan sebaliknya.
Untuk mengatasi kenaikan berat badan akibat stres, diperlukan pendekatan yang komprehensif. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
- Kelola Stres: Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam.
- Atur Pola Makan: Konsumsi makanan sehat dan bergizi, perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, dan protein tanpa lemak.
- Berolahraga secara teratur: Lakukan aktivitas fisik secara teratur, seperti berjalan kaki, berlari, atau berenang.
- Cukup Istirahat: Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup.
- Cari Dukungan: Bicarakan masalah Anda dengan orang terdekat atau profesional kesehatan.
Kenaikan berat badan akibat stres kerja adalah masalah yang serius dan perlu ditangani dengan serius.[]