PINTOE.CO – Ini adalah bulan ketiga Azwardi menjabat sebagai Pj Sekda Aceh. Mantan Bupati Aceh Utara itu langsung mendapat tugas tambahan sebagai Ketua Harian Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumut Wilayah Aceh yang akan dibuka September mendatang.

Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah menargetkan semua seluruh venue yang PON yang tersebar di 10 kabupaten kota bisa rampung akhir Juli. Pasalnya, ada sejumlah pertandingan yang membutuhkan uji lapangan. Ada juga cabang olahraga yang mulai dipertandingkan sebelum seremoni pembukaan.

Namun, kondisi di lapangan masih ada sejumlah venue yang pembangunannya baru dimulai. Padahal, waktu yang tersisa hanya dua bulan lagi.

Dalam kondisi seperti itu, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Muhammad Adam selaku penanggung jawab venue PON, meninggalkan Aceh untuk naik haji pada 31 Mei lalu. Kabarnya, kepergian Adam tanpa seizin Gubernur Bustami.

Kepergian Muhammad Adam membuat Ketua DPR Aceh Zulfadhli mengarahkan telunjuk kepada Pj Sekda Aceh Azwardi. Zulfadhli bilang, Gubernur Bustami haru mencopot Azwardi lantaran dianggap tak mampu mengendalikan Kadis Perkim selaku bawahannya langsung.

Untuk mengetahui duduk perkaranya, wartawan Pintoe.co Yuswardi Ali Suud, Zulkarnaini Muchtar dan Haris Al Qautsar mewawancarai Pj Sekda Aceh secara khusus pada Senin malam, 10 Juni 2024 di rumah dinasnya.
Berikut petikannya.

Pak Sekda, ini kan sudah memasuki 3 bulan mendapat amanah menjadi pj Sekda Aceh. Gimana, apa yang dirasakan selama 3 bulan ini?
Ya, yang pasti tugas bertambah, tanggung jawab bertambah. Ada hal-hal yang dulunya kita tidak pernah ketemu sekarang ketemu dengan hal-hal yang baru. Tentu ini kan bagian dari proses pembelajaran juga. Dan ada juga yang sudah berulang, jadi lebih mendalami. Tapi secara keseluruhan bicara tata kelola itu kan administrasi pemerintahan alhamdulillah berjalan lancar pada hari ini.


Merasa ada misi atau tugas khusus nggak di periode sekarang?
Tugas khusus ya semua kita pasti ada, menurut tingkatan masing-masing. Kalau Sekda pasti ya membina, mengarahkan, membimbing SKPA. Pasti mengontrol SKPA itu menjadi tugas dan fungsi sekretaris daerah. Apalagi sekarang kalau kita lihat perhelatan terkait dengan pelaksanaan PON. Pasti kan di dalam kepanitiaan Sekda di situ sebagai ketua harian. Pasti punya peran yang lumayan besar untuk sukses PON di Aceh.

Saya pikir seperti itu. Kalau di SK, PB PON yang dikeluarkan oleh KONI Pusat itu, Ketua Umum-nya Bapak Gubernur, Ketua Harian Sekda, dan dibantu dengan para asisten di situ, wakil ketua harian, sekretaris umum Pak Kadis Pora. Ditambah dengan bidang-bidang para Kadis yang ditunjuk sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.


Ngomong-ngomong soal PON, Ini kan Pak Gubernur menargetkan bahwa seluruh venue itu harus rampung pada akhir Juli. Artinya kita hanya punya waktu dua bulan lagi. Sejauh ini bagaimana Anda melihat perkembangan di lapangan?

Kalau kita lihat, ini kan ada dua sumber dana. Ada yang APBN, ada juga APBA. Kalau sumber dana dari APBN itu ada sekitar 18 venue. Ditambah dengan 26 venue yang dari anggaran APBA. Kalau progres APBN, alhamdulillah khusus yang di Bandar Aceh di sini, alhamdulillah progresnya sudah di atas 50 persen.

Dan kita yakin beberapa kali ada kunjungan dari kementerian terkait dengan percepatan. Alhamdulillah progresnya sangat mengembirakan. Begitu juga dengan progres yang APBA. Progres APBA memang sampai hari ini progresnya antara 10 sampai 20. Kemarin Bapak Gubernur langsung yang meninjau per titik per lokasi venue dan komitmen dari penyedia itu insya Allah bisa siap di akhir Juli. Seperti itu. Kemarin juga saya meninjau ke Sigli.

Di Pidie juga berkomitmen mereka seperti itu. Kadang-kadang yang harus kita kawal sekarang adalah hari per hari kondisi yang dialami oleh penyedia. Contoh hari ini kita di depan mata ini ada (libur) meugang. Setelah lebaran ada hari tasyrik. Seperti itu. Kemarin saya pastikan yang di Pidie itu kalaupun menggunakan pekerja lokal itu nanti di cari lah pekerja dari luar yang bisa menggantikan pekerja lokal yang libur. Mungkin shift-nya akan seperti itu. Sehingga waktu itu betul-betul bisa dimanfaatkan dengan baik. Jadi insya Allah untuk pembangunan venue semua berkomitmen akhir Juli bisa selesai.


Kami mendapat data bahwa dari 26 tadi itu 20 diantaranya masih proses tender. Benarkah?
Kalau yang itu sudah selesai semua. Yang sudah tender, sudah kontraktual, sudah mulai pekerjaan. Tinggal tiga lagi yang sedang proses di ULP. Sudah selesai semua. Sudah mulai pekerjaan. Tinggal saja kita kawal proses pekerjaannya itu yang hari ke hari harus kita pastikan materialnya, harus pastikan pekerjanya.

Jangan ada kendala-kendala yang dihadapi. Kemarin kita cek satu lokasi di Pidie. Alhamdulillah sudah sesuai dengan harapan kita. Yang Kempo, yang di PCC di Pidie. Karena itu yang mungkin butuh waktu yang agak lumayan lama. Karena memang anggaranya besar. Item pekerjaannya lumayan banyak. Tapi komitmen dari penyedia mereka sudah nambah pekerjanya untuk bekerja lebih giat lagi. Artinya siang malam mungkin nanti shift-nya akan disusun. Dan kemarin berkomitmen mereka bisa menyelesaikan di akhir Juli.

Di Kepanitiaan PON, penanggung jawab venue ini Kadis Perkim kan ya. Kabar terakhir yang kita tahu, Pak Kadis Perkim Muhammad Adam sedang menunaikan ibadah haji. Informasi yang kami dapat, itu tanpa izin gubernur. Apa benar begitu, Pak?
Secara hierarki, beliau sudah saya panggil. Berkali-kali saya panggil. Untuk bertemu dan saya sampaikan ada tugas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan. Dan beliau menyampaikan nanti akan bertemu dengan Pak Gubernur. Seperti itu. Nah, jadi kondisi hari ini memang beliau sudah berhaji. Naik haji.

Nah, ini yang harus mungkin kemarin minggu lalu kita kumpulkan KPA, PPTK, semuanya mereka berkomitmen untuk mengawal proses ini. Nah, jadi kalau misalnya ini kan Pak Adam menunaikan ibadah haji ada kewajiban yang beliau tinggalkan ataupun beban itu, ya sudah, kita coba untuk brief dengan semua yang di Perkim dan mereka siap untuk membantu percepatan.

Secara administrasi pemerintahan termasuk pelanggaran disiplin ya Pak? Ini kan berangkat tanpa izin atasan itu gimana?
Itulah yang hari ini kita kan bicara rasa. Tanggung jawab kan seperti itu. Nah, ini kan mohon maaf. Hari ini Pak Gubernur juga tahun ini kan (seharusnya) berangkat haji. Karena beliau punya tanggung jawab besar untuk kepentingan umat, beliau nggak jadi haji. Kan seperti itu.

Pak Gub harusnya naik haji juga tahun ini?

Betul. Saya juga kan seperti itu, tapi saya pending dulu. Memang bicara umur siapa yang tahu. Kita kan nggak tahu. Tapi kita kan percaya diri aja. Kita berserah diri kepada Allah saja. Kalau memang Allah mengizinkan tahun depan ya Bismillah. Kan seperti itu.


Jadi menurut Anda seharusnya Pak Adam juga menunda naik haji dulu tahun ini?

Iya kan seperti itu. Makanya berulang-ulang saya sampaikan ini kan bicara asa, bicara tanggung jawab. Kalau bawahan kita nggak bisa meniru kita seperti ini ya gimana ya? Saya kan bicara etika. Bicara hal-hal yang mungkin ada perilaku kita. Saya secara tegas saya sampaikan karena kondisi pimpinan saya Pak Gubernur tidak berhaji. Saya masa harus berhaji kan gitu. Bebannya kan masa saya tinggalin Pak Gub sendiri kan nggak mungkin. Pak Gub nggak berhaji, saya juga nggak berhaji juga. Artinya kita ingin sama-sama lah mengembangkan amanah ini dengan baik.


Tapi di luar soal rasa tadi ya, kalau secara aturan administrasi pemerintahannya bagaimana? Apakah itu termasuk pelanggaran?
Kalau bicara tanggung jawab mungkin iya. Karena melanggar tanggung jawab. Kita berkali-kali kita sampaikan progres pekerjaan dan sebagainya. Itu yang harus dipahami. Ini dua sisi yang nggak boleh dicampur aduk. Kalau dicampur aduk nanti orang melihatnya dari sisi yang dominan. Lebihnya kepada masalah agama kan gitu. Masalah agama itu masalah SARA. Jadi kalau udah main masalah agama nanti udah dibilang seperti ini. Tapi kita kan ini bicara tanggung jawab. Itu maksudnya. Jadi kalau kita bicara tanggung jawab, kita paham bahwa ini ada tanggung jawab, kita harus mengerti ini ada amanah yang diembankan kepada kita, ya kita jalankan seperti itu.

Ada yang mengatakan bahwa ini kan sudah ditunjuk Pelaksana Harian(PLH) untuk Perkim. Apakah itu tidak cukup? Atau ada beda fungsi antara PLH dengan, kalau seandainya Pak Adam sendiri yang di sini, itu bedanya gimana?

Ya pasti kalau PLH kan terbatas kewenangannya. Kalau PA itu kan Pengguna Anggaran. Namanya juga pengguna anggaran. Secara ininya kan pasti terbatas. Tapi alhamdulillah secara operasional PLH sekarang kita, saya juga melakukan pendampingan hari per hari terkait dengan progres di Perkim. Tadi juga terkait dengan review untuk overlay. Nanti kebutuhan-kebutuhan di overlay itu juga dilihat nanti apa kebutuhannya. Sudah di-recheck.

Insya Allah mungkin komitmen kami seminggu sekali kita akan duduk. Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu kita berada di lapangan untuk melihat kondisi pekerjaan. Karena kita tidak terima apa namanya data, kalau kita tidak melihat secara langsung. Nanti kita ada tim, ada P2K, nanti mereka yang akan mengecek di titik-titik lokasi. Seperti itu.

Terkait Kadis Perkim yang naik haji tanpa izin pimpinan, apakah nanti akan ada tindakan disiplin atau tidak?
Ya sekembali nanti kita akan menanyakan kepada beliau. Dia kan menyangkut dengan tanggung jawab, menyangkut dengan etika, menyangkut dan sebagainya. Sekembali dari berhaji. Lagi-lagi itu nanti berproses dia. Nggak bisa kita sampaikan. Makanya lagi-lagi ini jangan nanti orang di politisi, oh ini melarang, bukan melarang naik haji. Jadi jangan salah nanti. Nanti orang bilang, oh ini pimpinan ini melarang. Nggak. Inilah yang harus, asal tanggung jawab kita itu yang harus kita inikan. Ini kan perhelatan yang besar. Nah ini yang harus kita kedepankan.


Kalau sepengetahuan Pak Sekda, sejauh apa sih Pak kekecewaan Pak Gubernur terhadap Pak Adam ini?
Ya saya kalau melihat, ini kan satu gerbong, satu tim. Sama seperti main bola. Kalau ada yang mungkin satu orang meninggalkan lapangan, pasti kan kondisi main bolanya akan berkurang. Tim, squad, ibaratnya akan seperti itu. Pak Gub menginginkan kita kan full team. Kalau full team itu semuanya kan lebih gampang kita bergerak, lebih gampang kita untuk mempercepat. Kan semangatnya seperti itu, semangat kebersamaan. Yang Pak Gub sampaikan kan semangat kebersamaan. Jadi kalau misalnya nggak bersama itu kayaknya kan agak kurang kencang.Kita mau lari kencang juga susah. Karena kan udah sepakat kita untuk berbagi semuanya untuk bidang-bidang.

Sebelum Pak Muhammad Adam berangkat kan ada nota dinas menunjuk Sekretaris Dinas, Ibu Dina Faryana, sebagai PLH ya.Tapi hari ini kami dapat kabar bahwa beliau diganti lagi dengan Pak Zulkifli Asisten II. Itu kenapa Pak?

Sebenarnya seperti ini. Yang namanya jenjang penunjukkan pejabat seperti PLH itu, dia harus lebih sejajar atau lebih di bawah satu tingkat itu boleh. Misalnya kalau Perkim kan ada eselon 2. Sekretaris Dinas mungkin karena kondisi hari ini bebannya untuk mengkoordinasikan dengan lintas sektoral itu butuh leadership orang yang bisa bergerak lebih luas.

Artinya kalau dalam keadaan yang normal-normal saja, administrasi dan sebagainya orang dalam administrasi juga gak ada masalah. Tapi ini kan dia harus berkoordinasi dengan lintas sektoral, berkoordinasi dengan SKPA, dengan semuanya. Jadi perlu orang yang memang hari ini yang mungkin kami lihat mungkin Pak Asisten II. Karena Asisten II yang membidangi Dinas Perkim. Jadi beliau koordinatornya.

Itu mulai berlaku kapan penunjukkan Pak Zulkifli?
Seminggu yang lalu pas beliau berangkat, hari ininya udah langsung kita tunjuk.

Baik. Mungkin ada lagi yang mau disampaikan, Pak?

Saya pikir ini perhalatan PON, ini adalah momentum kita untuk merajut kebersamaan, menyukseskan PON. Karena kita harus yakin untuk mengulang peristiwa PON di Aceh itu puluhan tahun. Kalau kita hitung mungkin kurang lebih seratus tahun. Oleh sebab itu kami mengajak untuk semua elemen, semua masyarakat Aceh, ayo kita sukseskan PON, ayo kita dukung, ayo kita bahu-membahu.

Saya sering sampaikan, dalam pelaksanaan PON ini ada empat sukses: sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses administrasi, dan sukses ekonomi. Artinya, penyelenggaraan nanti open ceremony Pak Presiden datang di sini bisa tersenyum beliau di akhir masa jabatan beliau.

Yang kedua, sukses prestasi. Kita berharap atlet kita menjuarai semua cabang olahraga yang sudah ditargetkan oleh KONI Aceh.

Sukses administrasi, semua kita berdoa, tata kelola pengelolaan uang terkait dengan uang PON itu betul-betul sesuai dengan prosedur, mekanisme, dan persyaratan. Karena kita tidak mau ada masalah di kemudian hari.

Yang terakhir adalah sukses ekonomi. Ekonomi adalah orang yang datang kemari ada multiplier effect (efek ganda) dari pelaksanaan PON. Karena uang yang beredar di masyarakat itu akan sangat besar. Semua dari penjuru nusantara akan datang kemari yang menikmati bagaimana keindahan kuliner ataupun beragam budaya yang ada di Aceh. Dan mereka pasti kemari membawa uang untuk berbelanja di Aceh. Oleh sebab itu momentum ini kita manfaatkan untuk kita mengembangkan ekonomi kerakyatan khususnya yang ada di Aceh.


Tetap optimis semua bisa rampung sesuai target?
Insya Allah. Kita yakin, optimis, insya Allah. Kita hari per hari kita cek, semua kita sudah komit untuk sukses PON yaitu yang kami sampaikan tadi, sukses di penyelenggaraan. Salah satunya adalah pemohonan venue selesai. Dan mohon dukungan dari rekan-rekan semuanya.[]

venuepon gubernuraceh ponaceh bustamihamzah pidie aceh sekdaaceh