Orang Amerika Peringati Hari Korban Bunuh Diri Nasional pada 23 November
Tekanan sosial, masalah keluarga, serta rendahnya tingkat dukungan sosial sering menjadi faktor utama penyebab bunuh diri di kalangan individu muda.
Ilustrasi (MOH)
PINTOE.CO - Setiap tanggal 23 November, bangsa Amerika Serikat memperingati Hari Korban Bunuh Diri Nasional. Peringatan ini untuk mengenang mereka yang telah meninggal karena bunuh diri sekaligus menjadi momentum untuk untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental.
Peringatan Hari Korban Bunuh Diri Nasional memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk membuka percakapan tentang isu yang sering dianggap tabu dan dapat membantu mengurangi stigma yang mengelilingi kesehatan mental dan bunuh diri.
Hari Korban Bunuh Diri Nasional pertama kali diperingati pada tahun 1999, berkat upaya dari American Foundation for Suicide Prevention (AFSP), sebuah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk mencegah bunuh diri dan mendukung keluarga korban bunuh diri.
AFSP memulai peringatan ini dengan tujuan untuk memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengenang para korban bunuh diri dan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan. Pada hari tersebut, banyak acara yang digelar, mulai dari acara penggalangan dana, penyuluhan, hingga upacara untuk mengenang mereka yang telah meninggal karena bunuh diri.
Fenomena bunuh diri di Amerika Serikat sangat memprihatinkan. Bunuh diri kini menjadi penyebab utama kematian ke-10 di Amerika Serikat, dan tercatat lebih banyak kematian akibat bunuh diri dibandingkan dengan kematian akibat kecelakaan lalu lintas atau pembunuhan.
Fenomena ini juga semakin meningkat di kalangan remaja dan dewasa muda, yang sering kali berjuang dengan tekanan sosial, akademik, dan masalah pribadi yang intens. Menurut data, angka bunuh diri di kalangan anak muda berusia 10 hingga 24 tahun mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir.
Bunuh diri di Amerika Serikat merupakan isu yang kompleks, dengan faktor-faktor yang sangat beragam, seperti gangguan mental (terutama depresi), kecanduan obat, permasalahan hubungan, masalah finansial, hingga perundungan di dunia maya.
Meskipun banyak dari mereka yang mengalami masalah tersebut tidak benar-benar mengambil langkah ekstrem seperti bunuh diri, bagi sebagian orang, rasa putus asa yang mendalam membuat bunuh diri terasa seperti satu-satunya jalan keluar.
Salah satu kelompok yang mengalami peningkatan angka bunuh diri adalah kalangan militer dan veteran. Kondisi kesehatan mental di kalangan veteran perang, yang sering menghadapi gangguan stres pasca-trauma (PTSD), juga menjadi faktor yang mendorong tingginya angka bunuh diri di kalangan mereka.
Selain itu, faktor ekonomi dan ketidakpastian sosial juga turut berperan. Dalam beberapa tahun terakhir, penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang juga semakin menjadi salah satu faktor penting yang berkontribusi terhadap angka bunuh diri yang terus meningkat.
Di Indonesia, meskipun Hari Korban Bunuh Diri Nasional tidak diperingati secara khusus, masalah bunuh diri tetap menjadi isu serius yang memerlukan perhatian lebih. Data mengenai bunuh diri di Indonesia sering kali terbatas, karena faktor stigma sosial yang masih kental terkait dengan kematian akibat bunuh diri.
Bunuh diri di Indonesia sering kali terjadi di kalangan remaja dan dewasa muda. Tekanan sosial, masalah keluarga, serta rendahnya tingkat dukungan sosial sering menjadi faktor utama penyebab bunuh diri di kalangan individu muda. Selain itu, faktor psikologis seperti depresi, kecemasan, dan masalah identitas juga berperan besar.
Di banyak daerah, ketidaktahuan dan minimnya pemahaman tentang kesehatan mental juga turut memperburuk situasi. Orang yang mengalami gangguan mental sering kali merasa terisolasi dan enggan mencari bantuan karena takut dihina atau dianggap lemah.
Pemerintah Indonesia dan organisasi nirlaba telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah ini, seperti mendirikan saluran bantuan psikologis, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental, dan memberikan pelatihan bagi masyarakat untuk mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental pada orang terdekat. Namun, upaya ini masih perlu didorong lebih jauh agar tercipta lingkungan yang lebih peduli terhadap kesehatan mental.
Hari Korban Bunuh Diri Nasional yang diperingati di Amerika Serikat adalah momen penting untuk mengenang para korban bunuh diri dan meningkatkan kesadaran global tentang masalah kesehatan mental. Peringatan ini juga mengajak kita untuk lebih terbuka dalam berbicara tentang isu-isu terkait bunuh diri dan kesehatan mental, yang selama ini sering disembunyikan karena stigma.[]
Editor: Bisma