Biden akan Disambut Unjuk Rasa Warga Palestina saat Berkunjung ke Tepi Barat
Kedatangan orang nomor satu di Amerika Serikat itu akan disambut dengan aksi unjuk rasa oleh ribuan warga Palestina di lokasi kunjungan Biden.
Presiden AS Joe Biden
NEWSTALK.ID - Presiden AS Joe Biden sedang dalam perjalanan ke wilayah yang diduduki Israel di Tepi Barat untuk memulai perjalanan kontroversial ke wilayah Timur Tengah.
Kedatangan orang nomor satu di Amerika Serikat itu akan disambut dengan aksi unjuk rasa oleh ribuan warga Palestina di lokasi kunjungan Biden.
Aktivis media sosial telah meminta warga Palestina untuk turun ke jalan-jalan di kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, terletak 10 kilometer (6 mil) utara al-Quds, pada hari Kamis (14/7/2022) pukul 6 sore waktu setempat.
Para demonstran rencananya akan berkumpul di Al-Manara Square, guna menunjukkan perlawanan sengit terhadap rezim pendudukan Israel dan tindakan sewenang-wenangnya terhadap bangsa Palestina.
Dalam lawatannya tersebut, Biden akan menghabiskan dua hari di al-Quds untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Israel sebelum menuju ke Tepi Barat, di mana dia akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada hari Jumat (15/7/2022).
Kemudian akan melakukan penerbangan langsung dari Israel ke kota pelabuhan Arab Saudi Jeddah di Laut Merah, guna melakukan pembicaraan dengan pejabat Saudi dan untuk mengambil bagian dalam pertemuan puncak sekutu Teluk Persia.
Gerakan perlawanan Hamas Palestina dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa kunjungan Biden ke Timur Tengah adalah demi kepentingan terbaik rezim Israel dan merugikan perjuangan Palestina.
"Tur regional bertujuan untuk mendorong lebih banyak irisan di antara negara-negara, menciptakan aliansi baru untuk mendukung rezim Zionis dan kebijakan ekspansionisnya, dan melikuidasi gerakan perlawanan dunia Muslim," kata juru bicara Hamas Hazem Qassem, seperti dilansir Press TV, Rabu (13/7/2022).
“Semua perjalanan mantan presiden AS ke wilayah tersebut difokuskan untuk memajukan kepentingan rezim pendudukan dan dimaksudkan untuk melukiskan gambaran yang agak tidak realistis tentang sifat Israel. Mereka berhenti mengekspos tindakan Israel yang bermusuhan terhadap bangsa kita,” tambahnya.
Qassem melanjutkan bahwa upaya untuk menghangatkan hubungan antara Israel dan dunia Arab dan membentuk koalisi militer, yang akan mencakup Israel, menimbulkan bahaya yang signifikan bagi masalah Palestina dan merugikan kepentingan nasional seluruh wilayah.
Lebi lanjut juru bicara Hamas menuntut hubungan dan persatuan yang lebih kuat di antara negara-negara, faksi-faksi politik dan gerakan-gerakan yang menentang kebijakan rezim Tel Aviv dan Amerika Serikat.
Sementara itu, pakar politik mengatakan kunjungan Biden ke wilayah yang diduduki Israel dan Arab Saudi akan menyebabkan peningkatan penindasan terhadap warga Palestina dan aktivis di negara-negara Teluk Persia.
Para ahli berpendapat kunjungan itu tampaknya menjadi tanda bahwa Washington mengabaikan kontribusi yang berarti untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina, dan lebih tepatnya, itu semata-mata mengejar normalisasi lebih lanjut dari hubungan Israel dengan negara-negara Arab.